Rabu 30 Aug 2017 11:29 WIB

PBB Kecam Tes Rudal Korea Utara

Rep: Marniati/ Red: Winda Destiana Putri
Uji coba peluncuran rudal balistik Korea Utara.
Foto: AP
Uji coba peluncuran rudal balistik Korea Utara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa dengan suara bulat mengecam penembakan rudal balistik Korea Utara atas Jepang pada hari Selasa. PBB menilai ancaman yang dilakukan Korut sudah keterlaluan dan menuntut agar Pyongyang tidak meluncurkan rudal lagi dan melepaskan semua senjata nuklir dan programnya.

Dalam sebuah pernyataan, 15 anggota Dewan Keamanan PBB mengatakan sangat penting bagi Korea Utara segera melakukan tindakan nyata untuk mengurangi ketegangan dan meminta semua negara untuk menerapkan sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai Pyongyang.

Dewan tersebut juga menyatakan komitmennya terhadap solusi damai, diplomatik dan politis. "Dewan Keamanan menekankan bahwa tindakan DPRK [Korea Utara] ini tidak hanya merupakan ancaman bagi wilayah tersebut, namun juga untuk semua negara anggota PBB," ujar pernyataan yang dikeluarkan setelah perundingan tertutup di markas besar PBB seperti dilansir Aljazirah (30/8).

PBB mengungkapkan keprihatinan yang serius bahwa tindakan Korut yang melakukan peluncuran roket melewati Jepang  sengaja merusak perdamaian dan stabilitas regional. Namun, pernyataan yang disusun AS tersebut, yang disepakati oleh konsensus, tidak memberikan sanksi baru terhadap Korea Utara.

Diplomat mengatakan anggota dewan yang memiliki hak veto Cina dan Rusia biasanya hanya melihat sebuah uji coba rudal jarak jauh atau senjata nuklir sebagai pemicu untuk sanksi PBB yang mungkin lebih lanjut. Dewan Keamanan awal bulan ini dengan suara bulat memberlakukan sanksi baru terhadap Korea Utara yang dapat memangkas sepertiga dari pendapatan ekspor tahunan sebesar  3 miliar dolar AS setelah melakukan peluncuran rudal jarak jauh pada bulan Juli.

Korea Utara telah mendapat sanksi PBB sejak 2006 karena rudal balistik dan program nuklirnya. Cina yang merupakan sekutu dan tetangga dekat Korea Utara  telah menyetujui pernyataan tersebut. Mereka juga mengkritik latihan militer AS-Korea Selatan yang terus berlanjut yang menurut Korea Utara sebagai ancaman.

"Jadi, sementara menyetujui untuk mengutuk Korea Utara dan juga menyetujui untuk menerapkan sanksi PBB sebelumnya terhadap negara tersebut. Cina juga menyatakan dengan sangat jelas bahwa mereka percaya ada tugas lain yang dapat dilakukan beberapa anggota Dewan Keamanan PBB untuk membantu meredakan situasi  di wilayah tersebut," kata perwakilan Cina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement