Kamis 23 Nov 2017 12:24 WIB

Kisah Saliha Osmanovic, Korban Kejahatan 'Jagal Bosnia'

Saliha Osmanovic menguburkan anak bungsunya, Edin, yang jadi korban pada Juli 1995.
Foto:

Saliha hadir memberi kesaksian dalam persidangan kejahatan perang terhadap Mladic. Dia melihat dan mendengar kebohongan mantan jenderal tersebut kepada warga Srebrenica pada 1995. Saat itu Mladic mengatakan para warga itu akan dilindungi.

"Itu penting bagi saya. Begitu penting. Sebab dia berada di sini di Potocari, karena dia mengatakan kami bisa tinggal atau musnah, bahwa Alija (Presiden Bosnia waktu itu) tidak menginginkan kami, dan tidak seorang pun akan membahayakan kami," katanya.

Some of the Srebrenica massacre memorial's 8,000 posts dedicated to each of the victims.
Sedikitnya 6.000 korban dimakamkan di Taman Makam Srebrenica.

ABC News: David Sciasci

"Dia membagi-bagikan roti dan cokelat untuk menunjukkan kepada dunia betapa baiknya dia. Kemudian dia membunuh mereka semua," ujar Saliha.

"Begitu penting bagiku dia berada di persidangan saat saya memberi kesaksian," tambahnya.

Dalam persidangan itu Saliha ditawari status sebagai saksi yang dilindungi. Pengadilan kejahatan perang menyatakan dia sebenarnya bisa bersaksi dengan identitas yang disembunyikan.

Namun Saliha memilih tidak mengambil tawaran itu. "Saya tidak takut. Mereka telah membunuh kedua anakku dan suamiku. Saya sendirian sekarang. Saya tidak memiliki cucu. Tidak ada. Mengapa saya harus bersembunyi? Dari siapa? Mengapa?" katanya.

"Saya sampaikan kepada mereka, 'Saya tidak akan pergi ke Den Haag jika saya sebagai saksi dalam perlindungan'," tutur Saliha.

"Mengapa saya harus bersembunyi? Saya berjalan dengan kepala tegak! Tidak mau tunduk. Saya sangat sadar," katanya.

"Yang menyakitkan bagi saya adalah luka di hatiku. Karena kehilangan orang yang saya cintai. Berapa banyak ibu yang seperti saya. Yang tak memiliki apa-apa," ujar Saliha.

Saliha walks past the Memorial plaque with the names of people killed in the Srebrenica massacre
Saliha menolak namanya disamarkan dalam peradilan kejahatan perang terhadap Radko Mladic.

Reuters: Dado Ruvic

Diterbitkan oleh Farid M. Ibrahim dari artikel berbahasa Inggris di sini.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/berita/vonis-bersalah-radko-mladic-tutup-kesedihan-keluarga-korban/9183568
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement