REPUBLIKA.CO.ID, TAMAULIPAS -- Sekitar 200 imigran ilegal asal Amerika Tengah ditemukan tersembunyi di sebuah truk di negara bagian Tamaulipas, Meksiko. Mereka diduga hendak diselundupkan atau dijual ke Amerika Serikat (AS).
Dilaporkan laman BBC, Ahad (4/2), menurut beberapa pejabat pemerintah Meksiko, ketika ditemukan, para imigran sama sekali tidak memiliki makanan dan minuman. Kepolisian Meksiko mengatakan, pada awalnya truk tersebut dihentikan di sebuah pos pemeriksaan.
Kemudian alat pemindai mendeteksi terdapat orang-orang yang disembunyikan di dalamnya. Setelah diperiksa, truk tersebut ternyata membawa 200 imigran tak berdokumen.
"Mereka tidak memiliki makanan, air, atau ventilasi yang layak ketika ditemukan. 24 imigran di antaranya adalah anak-anak yang tidak didampingi," kata pejabat pemerintah Meksiko.
200 imigran ilegal itu dilaporkan telah melakukan perjalanan dari Guatemala, Honduras, dan El Savador. Mereka diperkirakan akan menuju AS untuk diselundupkan atau dijual. Tiga orang ditangkap otoritas Meksiko berkenaan dengan ditemukannya imigran-imigran gelap tersebut.
Presiden AS Donald Trump telah bersumpah untuk melakukan tindakan tegas dan keras terhadap semua imigran, baik legal maupun ilegal. Ia bahkan mulai membangun tembok di sepanjang perbatasan AS dengan Meksiko.
Selain untuk menghentikan penyelundupan narkoba, tembok tersebut juga dibangun guna mengantisipasi masuknya imigran ilegal.