Sabtu 24 Feb 2018 12:34 WIB

Petinggi Tim Kampanye Trump Mengaku Bohongi Penyidik

Wakil manajer kampanye Trump menghadapi ancaman enam tahun penjara.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Reiny Dwinanda
Pengacara mantan ketua kampanye Donald Trump, Paul Manafort, Kevin Downing saat meninggalkan pengadilan federal di Washington, Senin (30/10). Manafort didakwa pencucian uang terkait campur tangan Rusia dalam pemilu AS 2016.
Foto: AP/Evan Vucci
Presiden terpilih Donald Trump mengepal tinjunya selama malam kampanye pemilu di New York, Rabu (9/11).

Meskipun tidak jelas apa yang diungkapkan Gates kepada penyidik, ia berada di tim kampanye Trump saat manajernya, Manafort, menghadiri sebuah pertemuan antara pembantu kampanye senior dan seorang pengacara Rusia, pada Juni 2016 di Trump Tower, New York.

Mueller, menurut sumber yang mengetahui penyelidikan tersebut, sangat tertarik pada surel Partai Demokrat yang diduga diretas oleh intelijen Rusia dan dipublikasikan enam hari setelah pertemuan tersebut dibahas.

Gates membantu menjalankan operasi kampanye dan memainkan peran kunci di Konvensi Nasional Partai Republik di mana Trump terpilih sebagai calon presiden partai tersebut dan menyertai Trump dalam operasi kampanye.

Gates bertahan dalam kampanye bahkan setelah Manafort mengundurkan diri pada Agustus 2016, di tengah kontroversi mengenai pembayaran tunai dari Ukraina. Setelah kemenangan Trump, Gates berada di tim transisi presiden Trump dan komite pengukuhannya.

Badan intelijen AS menyimpulkan bahwa Moskow berusaha mencampuri kampanye untuk memiringkan pemungutan suara yang mendukung Trump, termasuk dengan membobol surel Demokrat dan menyebarkan disinformasi serta propaganda secara online.

Pada Kamis lalu, Mueller menumpuk lebih banyak tekanan pada Gates dan Manafort dan mengajukan 32 kali dakwaan terhadap mereka yang mencakup tuduhan penipuan bank dan berbohong atas pengembalian pajak.

Sebagai bagian dari tuduhan konspirasi, jaksa mengatakan Gates dan Manafort berbohong kepada Departemen Kehakiman pada September 2016, ketika mereka ditanya apakah mereka telah bertindak sebagai agen asing pada 2013 atas nama pemerintah pro-Rusia Ukraina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement