Jumat 28 Sep 2018 05:41 WIB

Rujak dan Gorengan di Meja Diplomatik Cina

Makanan bisa jadi alat tawar diplomasi.

Rujak buah menjadi salah satu makanan yang dipamerkan di Kuala Lumpur, Malaysia.
Foto: Rakhmawaty La
Nasi tumpeng, salah satu dari 30 makanan ikonik Indonesia

Sebagian besar dari ratusan hadirin di acara yang digelar KBRI Beijing di Hotel Four Seasons itu adalah para diplomat dan atase dari negara-negara sahabat. Hidangan yang tersajikan pun hampir seluruhnya jajanan khas nusantara.

"Cocok kanggo ilat ndeso (Jawa: sesuai dengan lidah orang kampung)," komentar seorang istri staf KBRI Beijing saat mengambil makanan pencuci mulut yang terbuat dari tepung sagu dicampur santan dan gula merah di meja saji.

Selain rujak, nasi goreng turut menjadi primadona karena pada malam itu mampu memenuhi piring di tangan para diplomat dari benua Eropa dan Amerika. Formasi standing party sangat pas untuk para diplomat. Mereka berkerumun di meja-meja kecil bukan lagi membahas hubungan multilateral di tengah kecamuk perang dagang AS-Cina.

Bagi mereka malam itu lebih asyik membicarakan tentang santap malam dengan menu khas dari negara banyak pulau dan kaya budaya di Asia Tenggara itu. Apalagi sebelum tudung makanan di buka untuk umum, lidah mereka sudah dibuat tergiur oleh nasi kuning berbentuk gunungan beralaskan daun pisang lengkap dengan lauk dan sayuran.

Para tamu undangan pun hanya bisa bertepuk tangan karena yang berhak mencicipi tumpeng di atas panggung itu adalah Wamenlu Kong Xianyou dan beberapa duta besar dari negara anggota ASEAN.

Dalam kesempatan tersebut, wamenlu dan para dubes negara sahabat disuguhi tari Saman. Tepuk tangan berderai, manakala para penari yang merupakan pelajar asal Indonesia secepat kilat berubah formasi. Apalagi ketika mereka menari sambil mengikatkan tali satu sama lain sehingga membentuk pola satu kesatuan dalam jalinan tali tadi. 

"Tidak ada satu pun negara yang dapat mewujudkan potensinya seorang diri. Kerja sama, kolaborasi, dan kemitraan, merupakan jalur terbaik bagi sebuah negara untuk berkembang," ujar Dubes Djauhari saat menyambut para koleganya yang hadir pada acara peringatan HUT ke-73 Republik Indonesia itu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement