Senin 26 Nov 2018 17:27 WIB

Peter Susanto, Si Jenius Indonesia Berprestasi di Australia

Usia 2 tahun, dia bisa terjemahkan percakapan dari Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia

Peter Susanto
Foto: ABC News
Peter bersama keluarganya ketika berlibur di Surabaya (Foto: Istimewa)

Sejak kecil sudah menunjukkan perbedaan

Peter lahir di Adelaide (Australia Selatan) karena sebelumnya kedua orangtuanya, Henri dan Lenny pernah tinggal dan belajar di sana, sebelum pindah ke Darwin. Henri seorang insinyur kimia yang bekerja di perusahaan pemerintah, sementara Lenny bekerja sebagai guru.

Kepada ABC, Lenny mengaku sudah melihat perbedaan pada diri Peter dalam hal kecerdasan sejak anak itu masih kecil. "Saya ingat di usia 2 tahunan, dia sudah bisa menerjemahkan percakapan dari Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia untuk neneknya," jelas Lenny.

"Padahal ketika itu dia sama sekali tidak kami ajari Bahasa Inggris, karena di rumah kami menggunakan Bahasa Indonesia campur Jawa," tambahnya.

Hal lain yang berkesan bagi Lenny yaitu ketika masuk sekolah, Peter pernah menyelesaikan persoalan yang dihadapinya dengan seorang murid lain, yang melakukan bully terhadapnya.

"Dia kemudian berteman dengan murid yang membully tersebut, karena Peter mengaku beberapa kali dipukul anak tersebut. Dia memutuskan berteman dengannya, dan kemudian bullying itu berhenti. Saya terkesan dengan jalan pikirannya di usia yang masih begitu muda," tambah Lenny lagi.

Sampai di usia 12 tahun, Lenny melihat anaknya ini tidak sekadar mampu di bidang akademik, namun juga sudah berpikir jauh ke depan, misalnya melakukan kegiatan sosial. "Setiap minggu, dia dan adiknya berjualan kue khas Indonesia yang dibuat neneknya di salah satu kawasan pinggir pantai di Darwin," kata Lenny.

"Hasil keuntungan penjualan kue tersebut digunakan membeli coklat dan buku-buku yang disumbangkan kepada anak-anak ketika kami pulang ke Indonesia," jelasnya.

Malah sekarang, menurut Lenny, Peter sudah memikirkan untuk membantu anak-anak aborijin di Darwin yang memiliki prestasi bagus di sekolah.

"Dia melihat bahwa perhatian untuk anak-anak aborijin untuk bergerak di bidang olahraga sudah ada, namun di bidang akademik belum banyak. Jadi dia sekarang berusaha mencari sponsor untuk mengumpulkan dana bantuan kepada anak-anak aborijin yang berprestasi," tutur Lenny.

Lenny enggan mengungkapkan berapa ukuran IQ yang dimilki Peter. Namun faktanya, Peter sejauh ini sudah meloncat tiga tahun di masa sekolah, dibandingkan anak-anak seusianya. Dia duduk di kelas 9 pada usia 11 tahun, padahal rata-rata murid lain di kelas tersebut berusia 14-15 tahun.

Selain Child Genius Australia 2018, Peter juga terlibat dalam beberapa kegiatan lainnya. Belum lama ini dia mendapat penghargaan tertinggi Kompetisi Matematika Kelas 9 terbaik di Northern Territory.

Selain itu, Peter juga menjadi juara Kelas 9 lomba Australian History Competition (Lomba Sejarah Australia), serta ikut lomba robot junior nasional 2018 dan mendapat tempat kedua di kategori Open Maze. "Saya menyukai semua pelajaran di sekolah," kata Peter saat ditanya pelajaran favoritnya.

sumber : http://www.abc.net.au/indonesian/2018-11-26/peter-susanto-anak-jenius-asal-indonesia-di-darwin/10554694
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement