Rabu 03 Jul 2019 13:41 WIB

Estonia Ingin Jadi Negara Pertama dengan Transportasi Gratis

Transportasi gratis terbukti meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mengurangi macet.

Rep: Lintar Satria / Red: Nur Aini
Estonia
Foto: [ist]
Estonia

REPUBLIKA.CO.ID, TALINN -- Bus tepat waktu, bersih, baru dan penumpang mendapatkan tempat duduk. Sudah cukup bagi banyak kota. Tapi bagi warga Talinn, Estonia mereka juga tidak perlu membayar ongkos. Pada 2013, Talinn menjadi kota pertama yang menawarkan warganya transportasi publik gratis. 

Seluruh Estonia ingin menyusul. Tahun lalu, Estonia berambisi menjadi negara pertama yang menawarkan transportasi publik gratis. Saat ini, Estonia menggratiskan ongkos bus di 11 dari 15 negara bagian. 

Baca Juga

Dilansir di the Economist, Rabu (3/7), gagasan tentang menggratiskan biaya transportasi publik datang setelah krisis keuangan global pada 2008. Krisis itu menghantam Estonia dengan telak. Beberapa kota harus membayar 70 persen ongkos transportasi, harga tiket masih terlalu mahal bagi warga kelas menengah bawah. 

Kemacetan juga menjadi masalah. Sejak negara itu merdeka pada 1991, kepemilikan mobil berlipat ganda. Oposisi sempat menentang gagasan populis dan tidak terjangkau itu. 

Selama krisis finansial, Estonia harus melakukan penghematan besar-besaran, termasuk memotong 10 persen gaji pegawai negeri. Kritikus memprediksi sistem transportasi menjadi penuh sesak dan kekurangan anggaran. Perdebatan itu diselesaikan dengan referendum. 

Namun yang mengejutkan alih-alih bangkrut transportasi publik, Talinn justru mengalami kemajuan. Walaupun mereka harus kehilangan 12 juta euro dari penjualan tiket, populasi Talinn tumbuh, mendorong pendapatan pajak setempat. 

Pendapatan lainnya berasal dari pariwisata dan bukan warga Talinn yang masih membayar tiket. Penggunaan transportasi publik di Talinn naik 10 persen sementara jumlah mobil di pusat kota turun di angka yang sama. Artinya, kemacetan pun berkurang. Di pinggir kota, bus gratis bertujuan untuk mendorong mobilitas dan akses ke pekerjaan. 

Beberapa negara tetangga sudah tertarik mempelajari pengalaman Talinn. Pejabat kota tersebut mengatakan pemerintah daerah dari Prancis, Swedia, Polandia, Italia, dan Jerman tertarik belajar dari mereka. 

Luksemburg memperkenalkan transportasi publik gratis pada 2020. Beberapa tempat lainnya akan memperkenalkan kebijakan yang sama dalam kelompok atau waktu tertentu. Berdasarkan konsensi sepertiga perjalanan bus di Inggris gratis terutama bagi pensiunan. 

Setiap akhir pekan Wales membebaskan biaya perjalanan untuk menarik wisawatan. Tapi sistem ongkos gratis ini masih jarang. Kota Hasselt di Belgia menjalankan sistem transportasi publik gratis selama 16 tahun sebelum akhirnya menerapkan tarif karena biaya subsidinya terus naik. 

Transportasi publik gratis tidak cukup menghentikan orang untuk membawa mobil sendiri. Tapi terbukti hal itu membantu. Berkurangnya tempat parkir dan mahalnya tarif parkir menurunkan kemacetan di tengah kota. 

Parkir di jalanan Talinn mencapai 6 euro per jam. Di beberapa tempat dan ruas parkir diganti dengan jalan bus. Pejabat kota itu mengatakan solusi alternatif yang gratis membuat mereka dapat menghindari kritikan membawa mobil di ibu kota sangat mahal dan tidak nyaman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement