Rabu 24 Jul 2019 09:29 WIB

Salah Tangkap, Imigrasi Bebaskan Remaja AS yang Ditahan

Remaja keturunan Latin dengan kartu identitas AS ditahan lebih dari tiga pekan.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Ani Nursalikah
Warga AS Francisco Galicia (18 tahun) keluar dari pusat penahanan imigran South Texas Detention Facility di Pearsall, Texas, Selasa (23/7). Remaja yang lahir di AS tersebut menjadi korban salah tangkap dan ditahan tiga pekan.
Foto: Kin Man Hui/The San Antonio Express-News via AP
Warga AS Francisco Galicia (18 tahun) keluar dari pusat penahanan imigran South Texas Detention Facility di Pearsall, Texas, Selasa (23/7). Remaja yang lahir di AS tersebut menjadi korban salah tangkap dan ditahan tiga pekan.

REPUBLIKA.CO.ID, HOUSTON -- Seorang anak berusia 18 tahun kelahiran Amerika Serikat (AS) Francisco Erwin Galicia dikeluarkan dari tahanan imigrasi, Selasa (23/7). Ia dikeluarkan setelah salah ditahan selama lebih dari tiga pekan.

Galicia meninggalkan pusat penahanan Imigrasi dan Bea Cukai (ICE) di Pearsall, Texas, Selasa. Pengacaranya, Claudia Galan, mengonfirmasi dia telah dibebaskan, kurang dari sehari setelah The Dallas Morning News melaporkan tentang kasusnya yang menarik perhatian nasional.

Baca Juga

"Saya sangat berterima kasih Francisco bebas dan dia bisa tidur di rumah malam ini dan melihat ibunya," kata Galan.

ICE tidak segera berkomentar. Begitu juga dengan Customs and Border Protection (CBP) AS, yang mengawasi Patroli Perbatasan, agen yang pertama kali menahan Galicia. Galicia tinggal di kota perbatasan Edinburg, Texas dan bepergian ke utara dengan sekelompok teman.

Mereka dihentikan di pos pemeriksaan pedalaman Patroli Perbatasan. Menurut Galan dan The Morning News, agen menangkap Galicia dengan tuduhan dia berada di AS secara ilegal meskipun dia memiliki kartu identitas negara bagian Texas.

Galicia ditahan selama tiga pekan oleh Patroli Perbatasan, kemudian dipindahkan ke pusat penahanan ICE. Galan mengatakan dia yakin Galicia adalah mutlak korban dari profil rasial. Orang lain di dalam kendaraan bersamanya semua orang Latin, termasuk saudaranya Marlon (17 tahun), yang lahir di Meksiko dan berada di AS secara ilegal. Marlon mengatakan kepada Morning News dia setuju kembali ke Meksiko.

Patroli Perbatasan menangkap orang-orang yang memasuki AS secara ilegal, baik secara langsung di perbatasan AS-Meksiko dan dengan serangkaian pos pemeriksaan jalan raya bermil-mil dari perbatasan. Dalam kebanyakan kasus, agen melirik pengemudi yang melewati pos pemeriksaan dan membiarkan mereka lewat dengan cepat. Paspor atau bukti kewarganegaraan biasanya tidak diminta untuk melewati pos pemeriksaan darat.

Otoritas imigrasi tidak seharusnya menahan warga AS. Namun ICE dan CBP telah menangkap warga di masa lalu.

Investigasi 2018 oleh Los Angeles Times menemukan ICE telah membebaskan lebih dari 1.480 orang, setelah menyelidiki status kewarganegaraan mereka. Dalam satu kasus, seorang warga AS ditahan di tahanan imigrasi selama lebih dari tiga tahun.

Kasus Galicia muncul saat praktik ICE menuai protes dari Demokrat dan kelompok advokasi di seluruh AS. Di Kansas City, petugas menghancurkan jendela mobil dan menyeret seorang pria Meksiko keluar dari kendaraan di depan pasangannya dan dua anak kecil. Wanita itu menyiarkan penangkapan itu di Facebook.

Di Nashville, tetangga mengepung van ICE setelah mobil itu memblokir jalan masuk seorang pria Tennessee yang menjadi sasaran penangkapan. Agen itu berhenti berusaha menangkap pria itu setelah empat jam.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement