Senin 12 Aug 2019 15:47 WIB

Angkatan Laut AS tak Lagi Gunakan Layar Sentuh untuk Kapal

Angkatan Laut AS kembali gunakan kontrol helm konvensional untuk hindari kecelakaan.

Rep: Puti Almas/ Red: Gita Amanda
USS John S McCain
Foto: EPA
USS John S McCain

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Militer Amerika Serikat (AS) mengambil langkah yang menunjukkan pasukan negara itu akan mengalami kemunduran teknologi yang cukup siginfikan. Dalam sebuah laporan terbaru, dikatakan bahwa Angkatan Laut AS akan membuang layar sentuh pada kapal penyerang dalam 18 hingga 24 bulan ke depan.

Sebagai gantinya, akan digunakan kembali kontrol helm konvensional dan throttle fisik. Keputusan itu datang menyusul umpan balik dari armada, setelah penyelidikan terhadap tabrakan kapal USS John S. McCain pada 2017. Dalam insiden itu, 10 pasukan Angkatan Laut AS tewas.

Baca Juga

Dari laporan tabrakan tersebut, diketahui layar sentuh yang kompleks, serta pelatihan yang buruk berperan menyebabkan insiden terjadi. Penggantian sistem ini akan memengaruhi semua kapal kelas DDG-51 (Arleigh Burke) menggunakan Integrated Bridge dan Navigation System.

Dilansir Engadget, Senin (12/8), perubahan ini akan dilakukan mulai pertengahan 2020. Sebelumnya, kemunduran dalam teknologi ini dilakukan untuk kapal USS Ramage, sedangkan untuk jenis kapal penyerang pertama yang mengalami perubahan adalah USS Ted Stevens.

Angkatan Laut AS nampaknya telah mengadopsi layar sentuh tanpa membertimbangkan bahwa sistem itu terlalu rumit. Diperlukan penyetaraan terlebih dahulu untuk membantu anggota pasukan atau pelaut yang menggunakan untuk menyesuaikan, jika mereka harus pindah ke kapal lainnya.

Meski memutuskan untuk mengubah sistem teknologi tersebut, bukan berarti Angkatan Laut AS menyerah untuk menggunakan teknologi layar sentuh. Navy chief engineer Rear Admiral, Lorin Shelby, mencatat perubahan perlu dilakukan dengan konsisten dan membuat pasukan dengan cepat bergerak pada situasi tertentu. Ia juga menekankan bahwa kapal perang harus intuitif untuk beroperasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement