Kamis 02 Jan 2020 08:10 WIB

Serangan Taliban Gempur Pos Pemeriksaan di Afghanistan

Pasukan keamanan Afghanistan menjadi sasaran serangan Taliban.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nur Aini
Milisi Taliban (ilustrasi)
Foto: english.alarabiya.net
Milisi Taliban (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Taliban kembali melancarkan serangan baru terhadap pasukan Keamanan Afghanistan di utara negara itu. Pejabat setempat mengatakan, serangan tersebut menewaskan sedikitnya 23 orang.

Serangan Taliban itu menghantam pos-pos pemeriksaan di setidaknya tiga provinsi utara. Di Kunduz, Kepala dewan provinsi Mohammad Yusouf Ayubi menyatakan, sebanyak 10 pasukan Afghanistan tewas dan empat lainnya cedera dalam serangan terhadap satu pos pemeriksaan polisi di distrik Dashti Archi pada Selasa (31/12) malam.

Baca Juga

Sedangkan di provinsi Balkh, Taliban membunuh sembilan petugas polisi dalam serangan di pos pemeriksaan. Kepala dewan provinsi  Mohammad Afzel Hadid mengatakan, kondisi empat polisi lain yang berada di pos pemeriksaan tidak diketahui.

Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengklaim para anggotanya dalam serangan Balkh telah menyusup ke jajaran polisi beberapa waktu lalu. Mereka hanya menunggu kesempatan untuk menyerang.

Dalam serangan ketiga, tujuh anggota pasukan keamanan di provinsi Takhar dan 10 milisi Taliban tewas dalam tembak-menembak. Juru bicara gubernur provinsi Jawad Hajri menyatakan, serangan itu terjadi di distrik Darqad setelah pasukan keamanan berhasil membersihkan Taliban dari beberapa distrik lain dalam sepekan terakhir. Pertempuran masih berlangsung di sana pada Rabu.

Taliban telah meningkatkan serangannya di Afghanistan utara dalam beberapa hari terakhir. Serangan itu menyerang sebuah kompleks milisi pro-pemerintah di provinsi Jawzjan sebelum fajar pada Senin, menewaskan 14 anggota pasukan keamanan.

Suatu kompleks milisi yang serupa menjadi sasaran di Takhar pada Ahad, ketika sedikitnya 17 milisi terbunuh. Sedangkan pada Jumat, sedikitnya 10 tentara Afghanistan tewas dalam serangan Taliban di sebuah pos pemeriksaan di provinsi Helmand selatan.

Serangan terbaru menggarisbawahi posisi Taliban yang diperkuat dalam perang 18 tahun, konflik terpanjang AS, bahkan ketika kepemimpinan yang berbasis di negara Teluk Qatar, Qatar, telah bernegosiasi dengan utusan AS. Washington telah menuntut gencatan senjata sebelum perjanjian perdamaian dapat ditandatangani.

Pertempuran tidak menunjukkan tanda-tanda mereda. Serangan udara AS dan operasi oleh pasukan keamanan Afghanistan selama dua hari terakhir menewaskan 35 milisi Taliban dalam serangan di seluruh negeri, termasuk serangan udara di provinsi Kandahar yang menewaskan 11 orang dari Taliban. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement