REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Iran dilaporkan tengah mempersiapkan situs untuk meluncurkan satelit. Hal itu diungkapkan seorang menteri di pemerintahan Iran dalam menyoroti sebuah program yang Amerika Serikat (AS) nilai kedok untuk mengembangkan rudal balistik.
"Ya, sebuah situs sedang dipersiapkan untuk menempatkan satelit Zafar ke orbit," ujar Menteri Teknologi Informasi dan Komuinikasi Iran, Mohammad Javad Azari-Jahromi, seperti dikutip laman Al Arabiya, Selasa (28/1).
Situs itu termasuk peluncuran satelit ruang angkasa yang telah tercatat citra satelit oleh Radio Publik Nasional penyiaran AS. Iran setidaknya memiliki dua peluncuran satelit yang gagal tahun lalu.
"Setelah satelit Zafar ditempatkan di orbit, jadwal telah diselesaikan untuk meluncurkan lima satelit lagi," kata Zavad.
Kendati demikian, AS khawatir teknologi rudal balistik jarak jauh Iran yang digunakan untuk menempatkan satelit ke orbit juga dapat digunakan meluncurkan hulu ledak nuklir. Namun, Teheran menyangkal tuduhan AS itu. Teheran mengatakan kegiatan itu tidak pernah mengejar pengembangan senjata nuklir.
Pemerintahan Presiden AS Donald Trump memberlakukan kembali sanksi terhadap Iran setelah Washington menarik diri dari perjanjian internasional tahun 2018 yang dirancang memang untuk membatasi program nuklir Iran. Trump mengatakan kesepakatan nuklir tidak cukup jauh dan juga tidak termasuk pembatasan pada program rudal Iran serta dukungan untuk proksi di kawasan Timur Tengah.
Ketegangan telah mencapai tingkat tertinggi dalam beberapa tahun antara Iran dan AS setelah komandan militer Iran Qasem Soleimani terbunuh dalam serangan pesawat tak berawak AS di Baghdad pada 3 Januari. Hal itu pun mendorong Iran untuk membalas dengan serangan rudal terhadap pangkalan Irak yang menampung koalisi pimpinan AS.
Iran meluncurkan satelit pertama Omid (Hope) pada 2009 dan satelit Rasad (Observation) yang diterbangkan ke orbit pada Juni 2011. Teheran mengatakan pada 2012 bahwa pihaknya telah berhasil menempatkan satelit Navid (Promise) ketiganya yang dibuat di dalam negeri ke dalam orbit.
Musim panas lalu, Iran memamerkan satelit yang tidak rusak. Satelit dipamerkan beberapa hari setelah sebuah roket meledak di landasan peluncurannya dalam peluncuran gagal ketiga tahun ini.