Kamis 20 Feb 2020 00:58 WIB

Rusia Siap Lanjutkan Pembicaraan dengan Turki Soal Idlib

Menlu Sergey mengatakan Rusia siap melanjutkan pembicaraan dengan Turki soal Idlib.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Yudha Manggala P Putra
Sergey Lavrov
Foto: AP
Sergey Lavrov

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia siap melanjutkan pembicaraan dengan Turki mengenai ketegangan yang terjadi di provinsi barat laut Suriah, Idlib. Hal ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov dilansir Anadolu Agency, Rabu (19/2) waktu setempat.

Lavrov mengatakan, konsultasi selama dua hari antara delegasi kedua negara yang diadakan di Moskow pekan ini berakhir tanpa kesimpulan. "Kami belum mempertimbangkan situasi terkini (dalam pembicaraan dengan Turki). Kami percaya kami perlu menerapkan semua yang telah disepakati para pemimpin kami," kata Lavrov.

Poin lain yang ditegaskan Rusia adalah menarik semua senjata berat dan militan dari zona demiliterisasi, yang terletak di zona eskalasi Idlib. Soal serangan terhadap pasukan rezim Suriah di Idlib, Lavrov mengklaim mereka hanya merespons provokasi. Menurutnya, langkah-langkah seperti itu tidak melanggar perjanjian gencatan senjata di Idlib.

Dia juga berpendapat, Damaskus mengambil kendali atas jalan raya M4 dan M5, sejalan dengan kesepakatan Putin dan Erdogan tentang Idlib. "Saya membicarakan ini dengan sangat rinci, karena liputan tentang apa yang terjadi memberi kesan bahwa tidak ada yang mengingat apa yang disepakati pada September 2018 dan Oktober 2019," tutur dia.

Lavrov juga menekankan, tidak ada yang pernah menjanjikan kepada kelompok teror di Idlib bahwa mereka akan aman di zona Idlib. Karena itu, Rusia akan terus memantau situasi saat ini bersama Turki. Termasuk cara-cara untuk menerapkan apa yang telah disepakati, bukan dalam hal menciptakan kembali situasi satu setengah tahun yang lalu.

"Kami siap bekerja di tingkat mana pun, termasuk di tingkat tertinggi, seperti yang dinyatakan dalam komentar (juru bicara Kremlin) Dmitry Peskov. Namun sejauh ini, saya belum melihat instruksi untuk mempersiapkan pertemuan presiden," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement