Selasa 05 May 2020 01:41 WIB

Arab Saudi Kalah Perang Minyak dan Kehilangan Rusia?

Rusia mulai menyadari bahwa Arab Saudi banyak berjanji tetapi sedikit menepati.

Pejabat perusahaan minyak Arab Saudi, Aramco, tengah memeriksa sebuah pengeboran minyak di Arab Saudi.
Foto:

Namun, Rusia tahu bahwa Riyadh tidak dapat menggunakan ‘leverage’ ini untuk waktu yang lama karena kapasitas penyimpanan dunia akan mencapai batasnya dan ketika ini terjadi, maka akan memaksa Riyadh untuk mengurangi produksi tanpa mampu memaksa Moskow untuk menyetujui kemauannya.

Dari perspektif Rusia, ketika Saudi memutuskan untuk melakukan perang minyak, dia menembak dirinya sendiri dan juga teman Amerikanya.

Jika mereka menghentikan perang pada saat ini, maka tidak ada salahnya membiarkan Arab Saudi menggelontorkan minyak dan perusahaan-perusahaan minyak AS akan kehilangan keuntungan dan pangsa pasar.

Kami akan kembali ke titik awal, hanya dengan Rusia dalam posisi yang lebih baik dari yang semula.

Namun, jika Saudi memilih untuk bernegosiasi, maka Rusia akan mendorong untuk memasukkan AS dalam setiap rencana pengurangan produksi minyak.

Mengelola konflik dengan cara demikian akan menjadi kemenangan besar bagi Moskow.

Riyadh tidak akan mencapai apa pun selain melukai dirinya sendiri dan sekutunya, pada akhirnya membantu Moskow mencapai tujuannya.

Tetapi, jika Saudi memilih untuk melanjutkan perang minyak, banyak negara penghasil minyak akan kecewa dengan Riyadh karena mereka bukan produsen sebesar itu dan mereka tidak memiliki banyak cadangan devisa untuk mengimbangi perbedaan harga yang besar.

Selain itu, perang minyak tidak hanya akan membunuh industri minyak AS tetapi juga mengancam peluang Donald Trump untuk terpilih kembali sebagai presiden AS.

Ini berarti bahwa Rusia dapat duduk santai menyaksikan Arab Saudi menghancurkan hubungannya dengan AS dan kehilangan satu-satunya sekutu di Barat.

Dengan kata lain, pertaruhan Saudi telah menempatkan Moskow pada posisi yang lebih baik tidak hanya berhadap-hadapan dengan AS, tetapi juga berkaitan dengan hubungan Saudi-Rusia sendiri.

sumber : Anadolu Agency
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement