Jumat 05 Jun 2020 15:59 WIB

Siapa Keith Ellison, Muslim Kulit Hitam Pimpin Kasus Floyd?

Keith Ellison terkenal sebagai aktivis hak-hak warga Amerika kulit hitam.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Nashih Nashrullah
 Jaksa Agung Negara bagian Minnesota, Keith Ellison akan memimpin penuntutan pelaku pembunuhan George Floyd.
Foto:

Pada 1990, dia membantu meluncurkan buletin bernama 'Koalisi untuk Pertanggungjawaban Polisi' yang melaporkan tentang penyalahgunaan polisi. Setelah kuliah, Ellison bekerja selama beberapa tahun untuk sebuah organisasi nirlaba yang memberikan bantuan hukum kepada komunitas minoritas, termasuk orang Afrika-Amerika. Dia kemudian berpraktik hukum sebagai pengacara kriminal (pembela pidana).

Didorong aktivitasnya, dia mencalonkan diri untuk kursi di Distrik Kongres ke-5 Minnesota di Dewan Perwakilan Rakyat, dan menang pada 2006. Dia menjadi Muslim pertama yang memasuki Kongres.  

Ellison bergabung dengan Partai Demokrat. Dia dihargai untuk beberapa undang-undang populer selama masanya sebagai anggota parlemen, yang berlangsung hingga 2019. Undang-undang itu termasuk ketentuan untuk melindungi pemegang kartu kredit dari praktik-praktik pelecehan.

Sementara aktivismenya telah membantu menambah popularitasnya, namun hal itu juga telah digunakan  lawan-lawannya untuk mencorengnya. 

Pada 2016, selama upayanya untuk menjadi ketua Komite Nasional Demokrat, artikel-artikelnya dari universitasnya bertahun-tahun ketika dia menggunakan nama Keith E Hakim mulai melakukan putaran.

Salah satu artikelnya adalah membela Farrakhan, pemimpin Nation of Islam, yang dituduh membuat pernyataan antisemik. Ellison memang telah menjadi bagian dari kelompok yang membantu mengorganisir aksi unjuk rasa NOI. Tetapi dia telah berpisah dari organisasi tersebut bertahun-tahun yang lalu, disebabkan kurangnya arah kepemimpinannya. 

Ellison merasa tidak nyaman dengan pergaulan masa lalunya. Karena itu, dia membatalkan wawancara New York Times ketika dia diberitahu bahwa itu akan mencakup pertanyaan tentang Farrakhan. Kala itu, NOI menyebutnya 'munafik'. 

Pada Januari lalu, Ellison dilantik sebagai jaksa agung Minnesota. Distrik Kongres ke-5 Minnesota terus mempertahankan tempatnya sebagai salah satu daerah pemilihan paling liberal di AS, dengan penggantinya adalah Ilhan Omar.

photo
Para pengunjuk rasa meneriakkan saat rapat umum di Cadman Plaza Park, Kamis, 4 Juni 2020, di New York. Protes berlanjut setelah kematian George Floyd, yang meninggal setelah ditahan oleh petugas kepolisian Minneapolis pada 25 Mei - (AP/John Minchillo)

Akan tetapi, Ellison tidak berhenti mendapat tantangan. Muncul kontroversi lain yang menjadi amunisi bagi lawan Ellison dari Partai Republik. Mereka menghadangnya selama upayanya untuk menduduki kantor jaksa agung, ketika mantan pacarnya menuduhnya memperlakukannya dengan buruk.  

Sebagai pengacara publik terkenal di Minnesota, Ellison telah menantang sikap anti-imigran dari Presiden Donald Trump dan menangani kasus-kasus, yang kemungkinan besar akan diabaikan oleh yang lain. 

Pada Desember lalu, Star Tribune menulis bahwa Ellison adalah salah satu jaksa agung paling aktivis di Minnesota dalam beberapa dekade.

Sebabnya, dia pernah menangani kasus gugatan terhadap perusahaan vaping Juul Labas dan berbicara tentang penanganan polisi yang mematikan dalam pertemuan komunitas. 

Para pengkritiknya, seperti Republikan Doug Wardlow yang dikalahkan Ellison dalam perlombaan umum jaksa Minnesota, menuduhnya sebagai pengacara dari kepentingan khusus sayap kiri.

Namun, Ellison menanggapinya santai. Ia mengatakan, "Orang-orang memilih saya, mereka tahu bahwa saya memiliki politik dan itu akan mempengaruhinya. Tapi itu berbeda dari saya yang melaksanakan tanggung jawab saya untuk membela negara."  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement