REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk Korea Selatan (AS) membentangkan spanduk Black Lives Matter di bagian depan gedung kedutaan. Kantor perwakilan AS di Seoul tersebut juga mencicit dukungan mereka atas gerakan anti-rasialisme di Amerika.
"Kedutaan Besar AS memberikan solidaritas pada warga Amerika yang berduka dan menggelar protes damai menuntut perubahan positif, spanduk #BlackLivesMatter kami menunjukan dukungan kami pada perlawanan terhadap ketidakadilan sosial dan brutalitas polisi karena kami menginginkan masyarakat yang lebih adil dan inklusif," kata kedutaan besar AS tersebut di media sosial Twitter, Ahad (14/6).
Duta Besar AS untuk Korsel Harry Harris mencicit ulang cicitan tersebut. Seraya menambahkan 'AS bangsa yang bebas dan beragam, dari keragaman kami raih kekuatan'.
Unjuk rasa Black Lives Matter yang digelar di seluruh Amerika, salah satu kampanye melawan ketidakadilan rasialis yang dipicu kematian George Floyd. Sangat jarang pejabat yang ditunjuk Presiden AS Donald Trump terbuka mengungkapkan dukungan terhadap gerakan itu.
Trump menyebut para pengunjuk rasa Black Lives Matter sebagai 'preman'. Spanduk Kedutaan Besar Korsel adalah dukungan tidak biasa pejabat AS terhadap gerakan tersebut.
Kedutaan AS di Seoul belum menanggapi permintaan komentar mengenai hal ini. Tahun lalu kantor perwakilan AS itu juga mengibarkan bendera pelangi sebagai simbol dukungan terhadap komunitas LGBTQ.
Harris seorang mantan petinggi Angkatan Laut AS ditunjuk sebagai duta besar AS di Korsel sejak 2018 lalu. Diam-diam ia mengatakan berencana mengundurkan diri dari posisinya sebelumnya akhir tahun ini.