Rabu 29 Jul 2020 05:50 WIB

PM Malaysia Hormati Putusan Pengadilan Terhadap Najib

Najib Razak dinilai bersalah atas semua dakwaan.

Mantan Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Najib Razak menyatakan akan banding ke Mahkamah Banding dalam jumpa pers usai sidang di Mahkamah Tinggi Kuala Lumpur, Selasa (28/7/2020). Najib dijatuhi hukuman 12 tahun dan denda RM.210 juta (sekitar Rp.718 miliar) dalam penyalahgunaan uang RM.42 juta (Rp.143 miliar) dana SRC International Sdn Bhd.
Foto: Antara/Agus Setiawan
Mantan Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Najib Razak menyatakan akan banding ke Mahkamah Banding dalam jumpa pers usai sidang di Mahkamah Tinggi Kuala Lumpur, Selasa (28/7/2020). Najib dijatuhi hukuman 12 tahun dan denda RM.210 juta (sekitar Rp.718 miliar) dalam penyalahgunaan uang RM.42 juta (Rp.143 miliar) dana SRC International Sdn Bhd.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Perdana Menteri Malaysia Tan Sri Muhyiddin Yassin mengatakan pemerintah menghormati keputusan Mahkamah Tinggi terhadap mantan Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Najib Razak. Najib divonis 12 tahun penjara dan bersalah atas semua dakwaan.

"Pemerintah memaklumi keputusan Mahkamah Tinggi yang memutuskan Datuk Seri Mohd Najib Tun Abdul Razak bersalah atas semua tujuh pertuduhan melibatkan RM42 juta dana SRC International Sdn Bhd," ujar Perdana Menteri Malaysia Tan Sri Muhyiddin Yassin di Putrajaya, Selasa.

Baca Juga

Pemerintah menghormati keputusan mahkamah dan mengharap semua pihak agar terus memberikan kepercayaan kepada sistem perundangan serta kehakiman negara sebagai institusi yang bebas. "Saya memahami perasaan dan sentimen rekan-rekan terhadap keputusan yang telah dibuat oleh mahkamah. Namun begitu, saya ingin menegaskan bahwa Pemerintah Perikatan Nasional akan senantiasa menegakkan prinsip kedaulatan undang-undang," katanya.

Pemerintah menghormati hak Datuk Seri Najib untuk banding atas hukuman yang dijatuhkan oleh mahkamah. "Sama-samalah kita beri ruang kepada proses undang-undang untuk memastikan keadilan dapat ditegakkan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement