Jumat 30 Oct 2020 05:00 WIB

Empat Senjata yang Buat Pasukan Darat Rusia Gahar

Rusia mengembangkan berbagai senjata yang unggul dalam pertempuran darat

Rep: Fergi Nadira/ Red: Christiyaningsih
Sistem misil S-400 milik Rusia. Modifikasi S-400 dan S-300 membuatnya dapat digunakan untuk berbagai jenis rudal. Ilustrasi.
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW - 3. Sistem Rudal Balistik Iskander

Banyak target militer utama seperti lapangan udara, pusat komando, dan depot bahan bakar terletak jauh di luar jangkauan senjata dan terlindungi dengan baik dari serangan udara. Akibatnya, Rusia telah berinvestasi dalam sistem rudal balistik taktis yang dapat mengancam target hingga jarak 300 mil.

Rudal balistik taktis Iskander baru Rusia jauh lebih cepat dan lebih akurat daripada rudal Scud yang digunakan Irak untuk membombardir sasaran di Arab Saudi, Israel, dan Iran hingga menimbulkan efek mematikan pada 1980-an dan 90-an. Selain itu, sistem rudal ini dirancang untuk menghindari rudal pertahanan udara dengan manuver mengelak dan penanggulangan umpan.

Hulu ledak konvensional seberat 1.500 pon Iskander cukup menakutkan. Sistem ini juga dapat membawa hulu ledak nuklir seberat 50 kiloton. Tidak seperti AS, Rusia masih memiliki persediaan besar hulu ledak nuklir taktis yang diyakini militernya dapat digunakan untuk menurunkan ketegangan dengan mengintimidasi musuh agar mundur dari konflik.

4. Sistem Rudal Permukaan ke Udara S-400

Sistem pertahanan udara Amerika Serikat (AS) modern semakin berorientasi untuk bertahan melawan rudal balistik. Sebab pasukan daratnya belum kehilangan pasukannya ke pesawat musuh berawak sejak 1950-an.

Ujung atas pertahanan udara Rusia ditangani oleh S-400 Triumfator yang dipasang di truk. Baterai S-400 terdiri dari beberapa radar, kendaraan komando, dan peluncur yang dapat melacak dan menembakkan rudal hingga 36 pesawat secara bersamaan sejauh 250 mil. Ini berarti baterai Triumfator di Suriah dan Kaliningrad dapat mengganggu wilayah udara di atas pangkalan udara di Turki, Siprus, Polandia, dan Jerman.

Secara realistis, rudal 40N6 jarak jauh S-400 terutama dimaksudkan untuk "mendorong kembali" pesawat tanker dan radar yang lebih besar dan lebih lambat. Sementara pesawat tempur atau rudal jelajah yang lebih kecil dan lebih gesit akan dilibatkan dalam jarak yang lebih pendek menggunakan rudal 48N6 dan 9M96E yang lebih bermanuver.

Baterai S-400 juga menggunakan radar pencarian bandwidth rendah yang berpotensi melacak posisi pesawat siluman, meskipun sebenarnya tidak mengunci mereka sampai mereka memasuki jarak pendek.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement