"Iran telah memberi tahu Agency bahwa untuk mematuhi undang-undang yang baru-baru ini disahkan oleh parlemen negara itu, Organisasi Energi Atom Iran bermaksud untuk memproduksi uranium yang diperkaya rendah (LEU) hingga 20 persen di Pabrik Pengayaan Bahan Bakar Fordow," kata IAEA seperti dilansir dari Reuters, Sabtu (2/1).
Laporan IAEA kepada negara-negara anggota sebelumnya pada hari Jumat yang diperoleh oleh Reuters menggunakan kata-kata yang serupa dalam menggambarkan surat Iran kepada IAEA tertanggal 31 Desember. "Surat Iran kepada Agensi tidak menyebutkan kapan aktivitas pengayaan ini akan dilakukan," kata pernyataan IAEA.
sumber : Reuters
Advertisement