Senin 04 Jan 2021 14:17 WIB

Eks Bos Mossad Akui Kehebatan Jenderal Soleimani

Iran akan menunggu kesempatan yang pas untuk melancarkan aksi balasannya.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Merunut Jejak Qasem Soleimani
Foto:

Dia berpendapat kematian Soleimani merupakan pukulan keras bagi moral dan operasi sebenarnya. "Pasukan Quds masih menjilati lukanya," ujarnya.

Yatom mengaku telah mendengar laporan bahwa Iran sedang mencari kesempatan untuk menyerang target Israel dan AS. "Saya tidak mengatakan bahwa itu tidak mungkin. Tapi mereka telah menunggu setahun penuh dan belum berhasil membalas salah satu orang terpenting di Iran," ucapnya.

Menurutnya hal itu menunjukkan sisi lemah Pasukan Quds dan Garda Revolusi Iran. Hal itu karena saat ini mereka tak memiliki Soleimani.

Soleimani tewas di Bandara Internasional Baghdad, Irak, pada 3 Januari tahun lalu. Dia dibunuh saat berada dalam konvoi Popular Mobilization Forces (PMF), pasukan paramiliter Irak yang memiliki kedekatan dengan Iran.

Iring-iringan mobil mereka menjadi sasaran tembak pesawat nirawak AS.Pasca-peristiwa itu, Iran membalas dengan melancarkan serangan misil ke markas tentara AS di Irak. Hal tersebut sempat memicu kekhawatiran pecahnya peperangan.

Soleimani merupakan tokoh militer Iran yang memiliki pengaruh besar di kawasan Timur Tengah. Ia dipercaya memimpin Pasukan Quds, sebuah divisi atau sayap dari Garda Revolusi Iran yang bertanggung jawab untuk operasi ekstrateritorial, termasuk kontra-intelijen di kawasan.Soleimani disebut sebagai "otak" pembentukan paramiliter yang membidik Israel dan kepentingan AS di seluruh Timur Tengah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement