Thailand juga telah memesan dua juta dosis dari China Sinovac Biotech dan mengharapkan pengiriman 200 ribu dosis bulan depan.
Kiriman pertama vaksin Sinovac akan diberikan untuk pekerja lapangan di daerah yang sangat terkendali seperti Samut Sakhon dan Rayong, dan kelompok rentan, menurut juru bicara pemerintah Anucha Burapachaisri, yang menunjukkan daerah utama di mana terdapat kelompok dalam wabah baru-baru ini.
"Ada anggaran 1,22 miliar baht (sekitar Rp 566,8 miliar) untuk pengadaan dua juta dosis," kata Burapachaisri, yang menambahkan bahwa 1,8 juta dosis akan dikirimkan pada April.
Sino Biopharmaceutical Ltd., sebuah unit dari konglomerat Thailand Charoen Pokphand Group, menginvestasikan 515 juta dolar AS (sekitar Rp 7,2 triliun) di Sinovac pada Desember.
Vaksin yang dikembangkan secara lokal di Thailand akan memasuki fase pertama uji coba terhadap manusia pada Mei, kata direktur program pengembangan vaksin Universitas Chulalongkorn Kiat Ruxrungtham, dan menambahkan bahwa dia mengharapkan hasil untuk fase dua pada September.