Para pasien yang menerima pemberitahuan itu memiliki utang medis sebesar ratusan hingga ribuan dolar AS dari perawatan kanker mereka. Tak semuanya sanggup melunasi.
"Sejak saya mulai praktik, saya selalu merasa tidak nyaman memikirkan pasien yang sakit masih harus memikirkan uang di samping mengkhawatirkan kesehatan, kualitas hidup mereka sendiri dan umur panjang mereka, serta keluarga dan pekerjaan mereka. Itu selalu membuatku sedih."
Penghapusan utang ini dilakukan Atiq untuk membantu masyarakat. Ia menanggap langkah itu penting di tengah situasi pandemi seperti ini.
"Saya melihat pasien selama bertahun-tahun yang tidak memiliki apa-apa atau yang bangkrut berusaha membayar untuk perawatan mereka. Dalam banyak hal, ini tampak seperti situasi yang sama sekali tidak adil."