Rabu 13 Jan 2021 02:06 WIB

Pandemi Hasilkan Keuntungan bagi Perempuan Irak

Banyak perempuan Irak yang membangun bisnis skala rumahan di masa pandemi.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Nidia Zuraya
Perempuan Irak. ilustrasi
Foto:

Kini, Ali bercita-cita untuk bisa pergi ke sekolah kuliner di luar negeri. Suatu hari, ia berkeinginan untuk membuka sekolah di Irak untuk mereka yang memiliki keinginan besar memasak. "Ini baru permulaan. Saya masih harus mengembangkan diri," katanya.

Semula, Ali menerima maksimal dua pesanan dalam sepekan. Saat ini, ia hampir tidak bisa memenuhi banyaknya pesanan yang ia dapatkan tiap hari.

Rawan Al-Zubaidi, mitra bisnis di sebuah LSM Irak yang mendukung para pemula dan wirausahawan muda, mengatakan, terjadi peningkatan nyata dalam bisnis rumahan sejak pandemi. Di antaranya, para perempuan yang mengirimkan makanan, permen, aksesori, rajutan dan sulaman.

Al-Zubaidi menyebutkan, bisnis rumahan pada masa pandemi merupakan solusi untuk tantangan yang kerap dihadapi perempuan Irak saat mencoba mencari pekerjaan. Misalnya, mereka yang tidak diizinkan suami atau ayahnya untuk bekerja, rekan kerja laki-laki yang tidak mendukun hingga diskriminasi terhadap perkembangan karir.

“Beberapa perempuan Irak tidak dapat memperoleh pekerjaan karena keluarga atau suami yang konservatif menganggap bahwa perempuan yang berbicara langsung dengan laki-laki lain di tempat kerja akan mempermalukan mereka,” katanya.

Partisipasi angkatan kerja perempuan di Irak tercatat sangat rendah. Pada 2018, hanya 12,3 persen perempuan usia kerja yang bekerja atau mencari pekerjaan, menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

 

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement