Jumat 15 Jan 2021 08:07 WIB

AS Sebut Houthi Teroris, PBB Menolak

Penetapan Houthi sebagai teroris hanya akan memperburuk bencana kemanusiaan di Yaman.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Teguh Firmansyah
Kelompok pemberontak Houthi Yaman.
Foto:

Komite Palang Merah Internasional (ICRC) juga menyuarakan keprihatinan atas penunjukan AS. ICRC mengatakan pihaknya khawatir langkah itu akan menyebabkan efek mengerikan dalam memberikan bantuan penting kepada warga sipil yang sakit dan kelaparan.

Pada Kamis (14/1), Direktur operasi ICRC Dominik Stillhart mengatakan, bahwa badan tersebut telah mendesak negara-negara yang memberlakukan langkah-langkah tersebut mempertimbangkan tindakan kemanusiaan buat mengurangi efek negatif pada populasi dan bantuan yang tidak memihak. Pernyataan itu dikeluarkan sekembalinya dari negara itu setelah tiga staf ICRC tewas dalam serangan di bandara Aden pada 30 Desember.

Pada Ahad lalu, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menyatakan Houthi yang didukung Iran sebagai "organisasi teroris asing". Dia mengatakan penunjukan itu akan berlaku pada 19 Januari atau sehari sebelum Presiden Donald Trump resmi lengser dan  Joe Biden dilantik sebagai presiden.

Organisasi bantuan dan anggota senior Partai Republik juga memperingatkan bahwa langkah itu dapat berdampak kemanusiaan yang menghancurkan pada negara yang dilanda konflik yang menghadapi risiko kelaparan.

Perang Yaman pecah pada akhir 2014 ketika Houthi menguasai sebagian besar negara, termasuk ibu kota, Sanaa.

Konflik meningkat pada Maret 2015 ketika Arab Saudi dan Uni Emirat Arab mengumpulkan koalisi militer yang didukung AS dalam upaya memulihkan pemerintahan Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi. Apa yang para pemimpin Saudi anggap sebagai intervensi militer yang cepat telah berubah menjadi konflik berkepanjangan yang menyebabkan penyebaran penyakit, menghancurkan banyak infrastruktur negara dan mendorong jutaan orang ke ambang kelaparan. Kedua belah pihak dituduh melakukan kejahatan perang dalam pertempuran yang menewaskan puluhan ribu orang itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement