Ia mengatakan unggahan-unggahan semacam sering muncul menjelang pelantikan Biden Rabu (20/1) mendatang. "Kami jelas sudah pernah melihat ancaman di utas seperti ini sebelumnya, tapi berdasarkan volumenya secara keseluruhan, Anda melihat hal ini mengambil alih percakapan," tambah Ryan.
Sejak pekan lalu banyak anggota ekstrem kanan AS yang pindah media sosial ke jaringan yang lebih sulit dilacak seperti Telegram. Maka kini ancaman-ancaman semacam itu semakin sulit untuk ditemukan.
Mantan asisten direktur FBI Frank Figliuzzi mengatakan penegak hukum akan lebih aktif untuk memberitahu anggota sayap kanan yang memicu kekerasan, mereka sedang diawasi. "Anda yakin mereka akan mengetuk lebih banyak pintu, membiarkan orang-orang tahu, 'kami ada di sini'," kata pejabat FBI bagian kontra intelijen itu.