Kamis 21 Jan 2021 11:58 WIB

Langkah Pertama Joe Biden Kembali ke Perjanjian Iklim Paris

Biden memerintahkan peninjauan menyeluruh terhadap semua tindakan Trump di isu iklim

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Presiden Amerika Serikat Joe Biden.
Foto:

Perintah Biden mewajibkan lembaga-lembaga pemerintah mempertimbangkan untuk merevisi standar kendaraan bahan bakar fosil dan membatasi emisi metana. Pemerintah AS juga harus meneliti kemungkinan memperluas cagar alam yang dipersempit pemerintah Trump.  

Aktivis dan advokat lingkungan memuji langkah Biden ini, sementara industri bahan bakar fosil dan orang-orang konservatif mengkritiknya. Gubernur Alaska yang berasal dari Partai Republik, Mike Dunleavy menghina keputusan Biden untuk menutup aktivitas gas dan minyak di Arctic National Wildlife Refuge.

"(Presiden baru) tampaknya memenuhi janjinya untuk mengubah Alaska menjadi taman nasional besar," katanya.

Kelompok lobi industri gas dan minyak, American Petroleum Institute mengatakan memblokir pipa minyak Keystone XL 'sebuah langkah mundur'. Presiden American Petroleum Institute Mike Sommers mengatakan keputusan itu akan mempersulit pemulihan ekonomi.

"Langkah sesat ini akan menghambat pemulihan ekonomi Amerika, merusak keamanan energi Amerika Utara dan merusak hubungan dengan salah satu sekutu terbesar Amerika," kata Sommers.

Mitra-mitra global dan aktivis lingkungan menyambut baik kembalinya Washington ke kerjasama dalam upaya penanggulangan perubahan iklim. Tapi mereka cukup skeptis kemampuan AS mengatasi gejolak di dalam negeri. Trump mengeluarkan AS dari perjanjian itu dengan merugikan perekonomian AS.

"Amerika Serikat masih menjadi satu-satunya negara yang keluar dari Perjanjian Paris, terus terang membuatnya paria di perjanjian multilateral ini," kata mantan kepala perubahan iklim PBB Christiana Figueres. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement