Jumat 22 Jan 2021 07:11 WIB

Pakistan Desak Biden Dorong Pembicaraan Damai Afghanistan

Pembicaraan damai Afghanistan masih berjalan tapi kemajuannya lambat.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Dwi Murdaningsih
Konflik di Afghanistan. ilustrasi
Foto:

Konvergensi kepentingan

Dikutip Aljazirah, Jumat (22/1), Biden tidak hanya akan menerima akhir yang rumit dari perang terpanjang di AS, tetapi juga hubungan dengan Pakistan yang memiliki senjata nuklir merosot ke posisi terendah baru selama masa jabatannya sebelumnya. Di bawah mantan Presiden AS Barack Obama, ketika Biden menjadi wakil presiden, hubungan AS-Pakistan ditandai dengan tudingan pahit tentang perang di Afghanistan. AS  sering menuduh Pakistan mendukung Taliban dan sekutunya, jaringan Haqqani.

Pada 2018, Trump memangkas bantuan keamanan ke Pakistan sebesar 1,1 miliar dolar Amerika atas tuduhan yang sama. Dia menuduh Islamabad telah memberi AS “kebohongan” dan “tipu daya”.

Hubungan mulai memanas ketika pemerintahan Trump melakukan negosiasi langsung dengan Taliban yang dilakukan terutama oleh utusan khusus AS untuk Afghanistan, Zalmay Khalilzad yang difasilitasi oleh Pakistan. “Mereka harus mendukung apa yang saya rasa merupakan konvergensi kepentingan,” ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement