Para pakar menyesalkan penerapan keputusan kesehatan masyarakat "berdasarkan diskriminasi, rasa nasionalisme agresif dan etnosentrisme yang menyebabkan penganiayaan terhadap Muslim dan minoritas lainnya di negara ini."
"Permusuhan seperti itu terhadap minoritas memperburuk prasangka yang ada, ketegangan antar-komunitas, dan intoleransi agama, menabur ketakutan dan ketidakpercayaan serta memicu kebencian dan kekerasan lebih lanjut," kata para ahli.
"Kami sama-sama prihatin bahwa kebijakan seperti itu menghalangi orang miskin dan paling rentan untuk mengakses layanan kesehatan publik karena takut akan diskriminasi," kata mereka.
sumber : https://www.aa.com.tr/id/dunia/pakar-pbb-desak-sri-lanka-akhiri-kebijakan-kremasi-paksa-jenazah-covid-19/2122764
Advertisement