Senin 01 Feb 2021 03:04 WIB

Pemimpin Tigray Buka Suara, Minta Selidiki Genosida Ethiopia

Pemimpin Tigray sempat bungkam selama tiga bulan

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
 Gambar ini dibuat dari video tak bertanggal yang dirilis oleh Kantor Berita Ethiopia milik negara pada hari Senin, 16 November 2020 menunjukkan militer Ethiopia dalam pengangkut personel lapis baja, di sebuah jalan di daerah dekat perbatasan wilayah Tigray dan Amhara di Ethiopia. Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed mengatakan dalam sebuah posting media sosial pada hari Selasa, 17 November 2020 itu.
Foto:

Juru bicara Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed belum menanggapi permintaan komentar. Abiy menyingkirkan pemimpin-pemimpin Tigray saat mulai berkuasa pada tahun 2018.

Ia memperkenalkan reformasi politik yang membawanya meraih Hadiah Nobel Perdamaian. Tetapi pemerintahannya dan pemimpin Tigray menuduh masing-masing tidak sah. Hal itu terutama usai Ethiopia menunda pemilihan nasional pada tahun lalu untuk digelar pada pertengahan 2021 karena pandemi Covid-19.

Konflik Tigray masih terus berlangsung. Sejumlah saluran komunikasi masih terputus, warga takut memberikan detail melalui saluran telepon dan hampir semua wartawan dilarang masuk daerah itu. Konflik tersebut menewaskan ribuan orang.

Pada Jumat (29/1) lalu, pemerintah Ethiopia diam-diam memberitahu staf pemerintah Presiden AS Joe Biden situasi di Tigray 'sudah kembali normal'. Lebih dari 1 juta orang sudah menerima bantuan tapi saksi mata mengatakan warga ketakutan bersembunyi di rumah-rumah mereka. Daerah pinggiran juga terdampak konflik ini dan pasokan makanan hingga saat ini belum diketahui.

Pekan lalu, pemerintah Biden menekan Eritrea untuk 'segera' menarik pasukan mereka dari Tigray. Washington menyinggung terjadinya penjarahan, pemerkosaan dan pelanggaran hak asasi lainnya. Eritrea bertempur bersama Ethiopia melawan pasukan Tigray. 

sumber : AP

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement