Selasa 02 Feb 2021 14:00 WIB

PBB Khawatirkan Nasib Rohingya dalam Kudeta Myanmar

Sekitar 600 ribu warga muslim Rohingya masih berada di Myanmar.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nur Aini
 Pengungsi Rohingya menunggu di kapal angkatan laut untuk diangkut ke pulau terpencil di Teluk Benggala, di Chittagong, Bangladesh, Selasa, 29 Desember 2020.
Foto:

Duta Besar Inggris untuk PBB, Barbara Woodward, menyatakan, DK PBB yang beranggotakan 15 orang berencana untuk membahas Myanmar dalam pertemuan tertutup pada Selasa. "Kami ingin mengatasi ancaman jangka panjang terhadap perdamaian dan keamanan, tentu saja bekerja sama dengan Myanmar di Asia dan negara tetangga ASEAN,” ungkap Presiden DK PBB untuk Februari itu.

China yang didukung oleh Rusia melindungi Myanmar dari tindakan DK yang signifikan setelah penumpasan oleh militer pada 2017. Beijing dan Moskow adalah kekuatan veto bersama dengan Prancis, Inggris, dan Amerika Serikat di DK PBB.

Misi China di PBB mengatakan, mereka berharap untuk mengetahui lebih banyak tentang perkembangan terbaru di Myanmar dari pengarahan DK pada Selasa. “Kami juga berharap bahwa setiap langkah Dewan akan kondusif bagi stabilitas Myanmar daripada membuat situasi menjadi lebih rumit,” kata juru bicara misi China di PBB.

Tentara Myanmar mengatakan, telah menahan Suu Kyi dan lainnya sebagai tanggapan atas kecurangan pemilu. Militer menyerahkan kekuasaan kepada panglima militer Min Aung Hlaing dan memberlakukan keadaan darurat selama satu tahun. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement