Iran menyatakan bahwa program satelitnya, seperti program nuklir, ditujukan untuk aplikasi damai. Namun, Amerika Serikat (AS) dan kekuatan Barat lainnya telah lama memiliki kecurigaan bahwa program tersebut dapat memiliki aplikasi militer untuk pengembangan rudal.
Pada April 2020, Korps Pengawal Revolusi Islam Iran berhasil meluncurkan satelit pengintai militer pertama di negara itu. Satelit yang mendapatkan julukan Nour atau "ringan" ini berhasil setelah dua peluncuran yang gagal dan ledakan roket di landasan peluncuran.
Advertisement