Kamis 04 Feb 2021 18:21 WIB

AS Desak Pemerintah India Gelar Dialog dengan Petani

Puluhan ribu petani berkemah di pinggir ibu kota New Delhi selama berbulan-bulan.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Protes petani India di pinggir New Delhi.
Foto:

Sejak itu, pihak berwenang memperketat keamanan di lokasi unjuk rasa. Mereka menambah kawat dan barikade besi untuk mencegah petani masuk ke ibukota New Delhi. Pemerintah India juga membatasi akses internet di lokasi demonstrasi.

"Kami menyadari akses tanpa hambatan ke informasi, termasuk internet, fundamental bagi kebebasan berekspresi dan ciri khas demokrasi yang sedang berkembang," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, seperti dikutip Aljazirah Rabu (3/2) malam.

"Secara umum Amerika Serikat menyambut langkah-langkah yang meningkatkan efisiensi pasar di India dan menarik investasi sektor swasta lebih besar lagi, AS mendorong perbedaan antara pihak diselesaikan melalui dialog," tambahnya.

Kemlu AS mengatakan Negeri Paman Sam mengakui unjuk rasa damai sebagai ciri khas demokrasi. Washington juga mencatat Mahkamah Agung India juga menyadari hal yang sama.

Pekan ini cicitan bintang pop Rihanna mengenai unjuk rasa petani memicu kemarahan pemerintah India. "Mengapa tidak ada yang membicarakan hal ini?" cicitnya pada 100 juta lebih pengikutnya di Twitter.

Aktivis perubahan iklim Swedia, Greta Thunberg dan keponakan Wakil Presiden AS Kamala Harris, Meena Harris juga mencicitkan dukungan mereka pada petani di India. Tidak lama kemudian politisi-politisi India mengajak rakyat India mengecam orang asing yang menurut mereka berusaha memecah belah negara itu. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement