Jumat 05 Feb 2021 10:38 WIB

Joe Biden: Militer Myanmar Harus Melepas Kekuasaan

Joe Biden juga menyerukan pembebasan pejabat dan aktivis yang ditahan militer Myanmar

Red: Nur Aini
 Presiden AS Joe Biden
Foto:

Sementara itu, Gedung Putih mengeluarkan pernyataan mengenai penasihat keamanan nasional Biden, Jake Sullivan, yang berbicara melalui telepon pada Rabu malam dengan duta besar dari Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara, blok beranggotakan 10 negara di mana Myanmar berada.

"Tuan Sullivan menyampaikan keprihatinan mendalam Presiden Biden mengenai kudeta di Myanmar dan menyatakan penghargaan atas perhatian negara-negara ASEAN terhadap krisis ini, dengan mencatat pentingnya dukungan regional untuk segera memulihkan demokrasi Myanmar," kata pernyataan itu.

Menurut pernyataan itu, Sullivan juga menggarisbawahi komitmen pemerintahan Biden untuk memperluas keterlibatan AS dengan ASEAN termasuk dalam memerangi perubahan iklim, menangani pandemi Covid-19, mempromosikan pemulihan ekonomi dan memajukan keamanan maritim.

Biden pada Senin (1/2), mengancam untuk memberlakukan kembali sanksi terhadap Myanmar setelah kudeta itu. Biden mengatakan masyarakat internasional harus bersatu untuk menekan militer agar melepaskan kekuasaan.

Dia juga memperingatkan bahwa Amerika Serikat "memperhatikan orang-orang yang mendukung rakyat Myanmar di saat yang sulit ini."

Sullivan mengatakan dalam pengarahan Gedung Putih pada Kamis bahwa pemerintah sedang mempertimbangkan perintah eksekutif sebagai tanggapan atas kudeta itu dan sanksi yang berpotensi ditargetkan pada individu dan entitas yang dikendalikan militer.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement