Senin 08 Feb 2021 08:54 WIB

Palestina Luncurkan Kode Pos Sendiri untuk Pengiriman Barang

Kode pos Palestina akan membantu mengakhiri penyitaan pengiriman dari luar negeri

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nur Aini
 Anak laki-laki Badui Palestina bermain dengan bendera Palestina setelah pasukan Israel menghancurkan tenda dan bangunan lain di dusun Khirbet Humsu di Lembah Jordan di Tepi Barat, Rabu, 3 Februari 2021.
Foto:

Sidr mengatakan, enam ton paket telah ditahan di Yordania sejak 2018 dan menuduh Israel menghalangi pengiriman. Menggunakan kode pos Palestina ini dinilai akan mencegah Israel menyita barang-barang pos yang datang ke Palestina. "Dan akan membantu membuat layanan lebih efisien," kata kepala hubungan internasional di Palestine Post, Imad al-Tumayzi, dikutip dari Aljazirah.

"Pada 2020, kami mencatat lebih dari 7.000 pelanggaran peralatan pos di pihak Israel, baik dengan membuka paket, menyita, atau memanggil pemiliknya untuk diselidiki," kata al-Tumayzi.

Kantor berita resmi PA Wafa, mengatakan sekitar setengah juta bangunan di Tepi Barat yang diduduki telah diberi kode pos. Peluncuran akan segera diperluas ke Jalur Gaza, yang telah berada di bawah blokade Israel sejak 2007.

Pada 2008, Israel setuju untuk memberikan lebih banyak otonomi untuk layanan pos Palestina. Artinya, beberapa surat internasional dapat diterbangkan ke Yordania dan kemudian ditransfer ke wilayah Palestina.

Tapi, perjanjian tersebut tampaknya goyah, menciptakan tumpukan pengiriman yang besar pada 2010. Kondisi itu mengakibatkan barang-barang yang dikirim, seperti surat, parsel, dan bahkan kursi roda tertahan di Yordania selama delapan tahun, sebelum Israel akhirnya memprosesnya untuk memasuki Tepi Barat yang diduduki. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement