Selasa 09 Feb 2021 22:13 WIB

Yordania akan Majukan Kerja Sama Selesaikan Isu Palestina

Masalah Palestina dinilai harus menjadi yang utama diantara isu-isu regional

Red: Nur Aini
Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi
Foto:

Indonesia, yang menjadi pendukung setia perdamaian Palestina, menyambut baik pertemuan Dewan Liga Arab yang menunjukkan dukungan kuat organisasi itu untuk perjuangan rakyat Palestina.

“Dukungan Indonesia untuk perjuangan Palestina tidak tergoyahkan,” tutur Menlu Retno.

Retno menyampaikan harapan Indonesia agar tahun ini menjadi waktu yang lebih baikuntuk upaya memajukan langkah-langkah signifikandalam mencapai solusi yang “langgeng dan adil” bagi masalah Palestina.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Liga Arab Ahmed Aboul Gheit mengatakan pertemuan yang berlangsung di Kairo, Senin (8/2), bertujuan menemukan solusi yang komprehensif dan adil untuk isu Palestina.

Dalam pertemuan, dia mengatakan bahwa setiap ancaman terhadap tanah Arab merupakan ancaman bagi seluruh bangsa, dan bahwa kawasan itu berada di ambang fase baru.

Gheit mengatakan pertemuan darurat itu membawa pesan ke seluruh dunia, bahwa negara-negara Arab berbicara dengan satu suara ketika menyangkut Palestina, dan bahwa masalah Palestina akan tetap menjadi inti perhatian Arab sampai diselesaikan dengan mendirikan negara Palestina dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.

Dia juga menekankan perlunya komunitas internasional untuk memprioritaskan isu ini.

Pada hari yang sama, pertemuan intra-Palestina juga berlangsung di Kairo dengan “sukses”, menurut Menlu Palestina Riyad al-Maliki.

Al-Maliki mengatakan pertemuan itu, diantaranya, membahas cara-cara untuk menyukseskan pemilihan umum.

Ia juga memuji peran Mesir yang membantu memastikan keberhasilan dialog antarnegara Arab tersebut, demikian dilaporkan Anadolu.

Faksi Palestina memulai dialog nasional itu untuk mempersiapkan pemilu Palestina yang akan datang dan untuk memecahkan potensi hambatan dalam menjalankan pemungutan suara.

Palestina berencana menggelar pemilihan legislatif pada 22 Mei dan pemilihan presiden pada 31 Juli untuk pertama kalinya dalam 15 tahun. Hamas dan saingannya, gerakan Fatah dari Presiden Palestina Mahmoud Abbas, telah berselisih sejak Hamas merebut Jalur Gaza pada 2007.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement