Menanggapi rencana keterlibatan perempuan dalam pertemuan Partai Demokrat Liberal, pengguna Twitter di Jepang mengatakan, pandangan partai yang berpusat pada laki-laki tidak berubah sejak kontroversi Mori. Seorang sosiolog budaya di Universitas Waikato di Selandia Baru, Belinda Wheaton mengatakan, mereka menempatkan perempuan hanya untuk pekerjaan rumah.
“Saya pikir mungkin sudah waktunya untuk mengajukan pertanyaan tentang mengapa kami merasa bahwa pria berusia 70-an atau 80-an mampu memenuhi peran ini dengan lebih baik dibandingkan pria berusia 40-an atau 50-an, atau wanita,” kata Wheaton.
sumber : Reuters
Advertisement