Dukungan seperti ini juga disampaikan oleh Menlu negara lain pada saat melakukan pembicaraan melalui telepon dengan Retno. Hal ini termasuk pembicaraan pada Selasa (16/2) malam dengan Menlu Amerika Serikat Anthony Blinken. Di sisi lain, dukungan terhadap ASEAN juga disampaikan oleh utuasan khusus Sekjen PBB, Menlu Inggris, Menlu Australia, Menlu India, Menlu Jepang, dan lain-lain.
“Dalam kaitan inilah sudah menjadi kewajiban Indonesia, sebagai salah satu negara anggota ASEAN untuk melakukan konsultasi dengan negara-negara anggota ASEAN lainnya untuk membahas apa yang dapat dilakukan oleh ASEAN,” ujarnya.
Sementara itu, dalam pertemuan Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin dan Presiden RI Joko Widodo, Indonesia telah mengusulkan agar para Menlu ASEAN duduk bertemu untuk membahas perkembangan di Myanmar sebagai satu keluarga. Kedua pemimpin Indonesia dan Malaysia juga menugaskan kedua Menlu untuk menyampaikan usulan ini kepada ketua ASEAN yang kini dipegang Brunei Darussaleam.
“Sultan Brunei menerima kunjungan kehormatan saya juga menkenkan pentingnya para menlu ASEAN untuk segera melakukan pertemuan sebagai satu keluarga,” ujar Retno.
Retno mengatakan, mekanisme konsultasi seperti ini diamanatkan oleh artikel 2 ayat 2 dalam piagam ASEAN. Sebagai informasi, ketua ASEAN juga telah melakukan pertemuan virtual dengan Myanmar pada 11 Februari 2021 lalu. “Ketua ASEAN tentunya akan terus melakukan komunikasi dan konsultasi dengan negara anggota ASEAN yang lain, mengenai apa yang dapat dilakukan ASEAN untuk membantu Myanmar,” tukas Retno.
Setelah melakukan kunjungan ke Brunei, Menlu Retno bakal terbang ke Singapura, dan melakukan pertemuan dengan Menlu Singapura. Retno juga akan terus melakukan kontak dan komunikasi dengan para menlu negara anggota ASEAN yang lain.