Hasél yang dikenal dengan pandangan kirinya tidak memenuhi perintah untuk menyerahkan diri untuk menjalani hukuman sembilan bulan penjara yang diputuskan pada tahun 2018 lalu. Vonis tersebut memicu gejolak di Spanyol dan mendorong pemerintah mengumumkan akan melonggarkan undang-undang kebebasan berbicara.
Pada Selasa (16/2) lalu, polisi menyerbu sebuah gedung universitas tempat Hasél membarikade dirinya sendiri. Penangkapannya memicu unjuk rasa dan kerusuhan di Barcelona dan kota-kota Katalan lainnya. Kerusuhan itu melukai 55 orang dan sekitar 18 orang ditangkap.
Penyelenggara unjuk rasa kembali mengajak masyarakat turun ke jalan menuntut Hasél. Selama konferensi pers, kepala keamanan regional Katalan Miquel Samper meminta pengunjuk rasa berkumpul dengan damai.