Senin 01 Mar 2021 13:44 WIB

Menlu AS: Kami Berdiri Bersama dengan Rakyat Myanmar

Menlu AS mengutuk kekerasan aparat Myanmar terhadap pedemo

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken
Foto:

Penggunaan granat setrum, gas air mata, serta tembakan ke udara tak membuat massa gentar dan membubarkan diri. Pada titik itu penembakan langsung ke arah demonstran dilakukan. Menurut Kantor Hak Asasi Manusia (HAM) PBB, sedikitnya 18 orang tewas dan lebih dari 30 lainnya mengalami luka-luka. Jumlah korban meninggal sejak demonstrasi digelar empat pekan lalu adalah 21 jiwa.

Pada 1 Februari lalu, militer Myanmar melancarkan kudeta terhadap pemerintahan sipil di negara tersebut. Mereka menangkap pemimpin de facto Aung San Suu Kyi, Presiden Win Myint, dan beberapa tokoh senior partai National League for Democracy (NLD).

Kudeta dan penangkapan sejumlah tokoh itu merupakan respons militer Myanmar atas dugaan kecurangan pemilu pada November tahun lalu. Dalam pemilu itu, NLD pimpinan Suu Kyi menang telak dengan mengamankan 396 dari 476 kursi parlemen yang tersedia. Itu merupakan kemenangan kedua NLD sejak berakhirnya pemerintahan militer di sana pada 2011. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement