Mantan pegawai Direktorat Intelijen Militer Israel juga mengklaim kudeta dilancarkan karena pihak militer ingin mencegah pemerintah mendekatkan diri dengan China. "Ada dorongan nyata untuk bergerak ke arah barat dan Amerika Serikat daripada mencoba lebih dekat dengan China. Mereka tidak ingin menjadi boneka China," katanya.
Ben-Menashe berpendapat bahwa militer adalah pilihan terbaik untuk mengawasi kembalinya negara ke demokrasi, mencatat bahwa para jenderal tidak tertarik pada politik. "Mereka ingin keluar dari politik sepenuhnya, tapi itu sebuah proses", katanya.
Pengusaha itu mengaku dibayar dalam jumlah besar dan akan menerima bonus jika sanksi terhadap militer dicabut. Tindakan hukuman yang baru-baru ini diberlakukan oleh Inggris dan AS atas kondisi yang terjadi di Myanmar.