Senin 08 Mar 2021 11:44 WIB

Militer Myanmar Sewa Konsultan Politik Asal Israel

Konsultan asal Israel diminta membantu komunikasi Myanmar dengan negara barat

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nur Aini
 Para pengunjuk rasa memegang spanduk selama protes menentang kudeta militer, dekat Kedutaan Besar Indonesia di Yangon, Myanmar, 26 Februari 2021. Protes anti-kudeta terus berlanjut di Myanmar di tengah upaya diplomatik regional untuk mencapai resolusi terhadap kerusuhan berminggu-minggu yang disebabkan oleh kudeta militer.
Foto:

Mantan pegawai Direktorat Intelijen Militer Israel  juga mengklaim kudeta dilancarkan karena pihak militer ingin mencegah pemerintah mendekatkan diri dengan China. "Ada dorongan nyata untuk bergerak ke arah barat dan Amerika Serikat daripada mencoba lebih dekat dengan China. Mereka tidak ingin menjadi boneka China," katanya.

Ben-Menashe berpendapat bahwa militer adalah pilihan terbaik untuk mengawasi kembalinya negara ke demokrasi, mencatat bahwa para jenderal tidak tertarik pada politik. "Mereka ingin keluar dari politik sepenuhnya, tapi itu sebuah proses", katanya.

Pengusaha itu mengaku dibayar dalam jumlah besar dan akan menerima bonus jika sanksi terhadap militer dicabut. Tindakan hukuman yang baru-baru ini diberlakukan oleh Inggris dan AS atas kondisi yang terjadi di Myanmar. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement