Senin 08 Mar 2021 12:01 WIB

Unicef Peringatkan 10 Juta Pernikahan Anak Saat Pandemi

Pandemi membuat anak perempuan yang paling rentan berisiko menikah di bawah umur

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nur Aini
Ilustrasi Pernikahan Anak
Foto:

Anak perempuan yang menikah di masa kanak-kanak, kata penelitian tersebut, lebih mungkin mengalami kekerasan dalam rumah tangga dan kecil kemungkinannya untuk tetap bersekolah. Mereka menghadapi peningkatan risiko kehamilan dini dan tidak direncanakan, serta komplikasi dan kematian ibu.

Isolasi dari keluarga dan teman-teman dapat berdampak berat pada kesehatan mental mereka. Sementara itu, pembatasan perjalanan terkait pandemi dan jarak sosial telah mempersulit anak perempuan untuk mengakses perawatan kesehatan, layanan sosial, dan dukungan komunitas yang melindungi mereka dari pernikahan anak, kehamilan yang tidak diinginkan, dan kekerasan berbasis gender, serta sekaligus membuatnya lebih mungkin terjadi mereka bakal putus sekolah.

Selain itu, keluarga yang menghadapi kesulitan ekonomi mungkin berupaya menikahkan putri mereka untuk meringankan beban keuangan. Laporan tersebut memperkirakan bahwa 650 juta anak perempuan dan perempuan yang hidup saat ini menikah pada usia anak, sekitar setengah dari mereka berada di Bangladesh, Brasil, Ethiopia, India atau Nigeria.

Fore menyerukan negara-negara untuk membuka kembali sekolah, menerapkan reformasi hukum, memastikan akses ke layanan kesehatan dan sosial sambil memberikan langkah-langkah untuk melindungi keluarga. "Dengan melakukan itu, kami dapat secara signifikan mengurangi risiko seorang gadis dicuri masa kanak-kanaknya melalui pernikahan anak," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement