Senin 08 Mar 2021 19:18 WIB

AS Usul Rencana untuk Percepat Proses Perdamaian Afghanistan

Menlu AS Antony Blinken mengirim surat ke Presiden Afghanistan.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
Menlu AS Antony Blinken.
Foto:

Pemerintahan Presiden AS Joe Biden telah memulai peninjauan strateginya untuk Afghanistan, termasuk kesepakatan yang dicapai dengan Taliban pada awal 2020 di Doha, yang membuka jalan bagi pembicaraan antara kelompok bersenjata dan pemerintah Afghanistan. Pada Sabtu (6/3), Ghani mengatakan pemerintahnya siap untuk membahas kemungkinan mengadakan pemilihan baru dalam upaya mendorong pembicaraan damai dengan Taliban.

"Transfer kekuasaan melalui pemilu adalah prinsip yang tidak bisa dinegosiasikan bagi kami. Kami siap berdiskusi tentang penyelenggaraan pemilu yang bebas, adil dan inklusif di bawah naungan komunitas internasional. Kami juga dapat membicarakan tentang tanggal pemilihan dan mencapai kesimpulan," ujar Ghani, dilansir Aljazirah, Senin (7/3).

Para pejabat Afghanistan dan diplomat Barat mengatakan selama kunjungannya ke Kabul, Khalilzad telah melontarkan gagasan untuk mendirikan pemerintahan sementara setelah mempertemukan para pemimpin Afghanistan dan Taliban untuk konferensi multilateral di luar negeri. Juru bicara Taliban Naeem Wardak mengonfirmasi pertemuan antara Taliban, Khalilzad dan Jenderal Scott Miller, kepala pasukan AS dan misi Dukungan Tegas non-tempur yang dipimpin NATO.

"Kedua belah pihak menyatakan komitmen mereka terhadap perjanjian Doha dan membahas implementasi penuhnya. Demikian pula, situasi Afghanistan saat ini dan kecepatan serta efektivitas negosiasi intra-Afghanistan dibahas," kata Wardak. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement