Selasa 16 Mar 2021 07:28 WIB

Inggris Ingin Saingi China di Indo-Pasifik

Inggris ingin memperkuat pengaruhnya di negara demokrasi Indo-Pasifik.

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson.
Foto:

Tahun ini Inggris akan menjalani peran yang cukup berpengaruh. Pertama menjadi tuan rumah pertemuan G7 bulan Juni dan kedua konferensi perubahan iklim COP26 di bulan November.

Dokumen itu akan diteliti dengan cermat apakah dapat terwujud menjadi langkah nyata. Bagaimana pemerintah dapat mengimplementasikan retorika Johnson saat Inggris masih kesulitan dengan Brexit dan kian banyak warganya yang meninggal dunia karena Covid-19.

Hubungan Inggris dengan China yang akan menjadi perekonomian terbesar di dunia semakin memburuk atas isu campur tangan Beijing di Hong Kong. Inggris semakin vokal mengkritik praktik China yang mensubsidi perusahaan-perusahaannya.

London juga kerap mengungkapkan kekhawatiran mengenai investasi pengusaha Cina di Inggris. Selain itu pengerahan Kapal Induk Queen Elizabeth ke Indo-Pasifik akan memanaskan situasi di Laut Cina Selatan.

Integrated Review menyinggung tentang pentingnya kerja sama dengan AS sebagai komponen utama kebijakan luar negeri Inggris. Terutama untuk menjaga demokrasi, hak asasi manusia dan keamanan dari teroris.

London ingin membuat kesepakatan dagang baru dengan AS dan memastikan posisinya bagian dari prioritas kebijakan luar negeri Presiden Joe Biden.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement