Selasa 16 Mar 2021 14:54 WIB

Anak-Anak Dilaporkan Termasuk dalam Korban Tewas di Myanmar

Setidaknya tiga anak tewas dalam hari demonstrasi paling berdarah di Myanmar

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nur Aini
 Para pengunjuk rasa membawa seorang demonstran yang terluka selama protes melawan kudeta militer di Kotapraja Hlaingthaya (Hlaing Tharyar), pinggiran Yangon, Myanmar,  Ahad (14/3). Protes antikudeta terus berlanjut meskipun penumpasan kekerasan yang intensif terhadap demonstran oleh pasukan keamanan.
Foto:

Puluhan ribu orang turun ke jalan sejak militer menangkap pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi dan pemerintahannya pada 1 Februari dan merebut kekuasaan dengan tuduhan penipuan dalam pemilihan November lalu. Nyala lilin terus berlangsung semalaman di beberapa bagian Yangon dan Mandalay dan beberapa kota lain sebagai bagian dari ritual pemakaman bagi mereka yang terbunuh yang akan berlangsung hingga Selasa.

AAPP mengatakan, sekitar 2.175 orang telah ditangkap, didakwa, atau dijatuhi hukuman sejak militer merebut kekuasaan. Sedangkan, 1.856 masih ditahan.

Enam distrik di Yangon kini berada di bawah darurat militer akibat kekerasan pada Ahad. Darurat militer berarti bahwa siapa pun yang ditangkap di sana menghadapi persidangan di pengadilan militer daripada pengadilan sipil. Hukuman berkisar dari kerja paksa tiga tahun hingga eksekusi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement