Khamenei pun memuji bangsa Iran karena menahan pukulan dari sanksi AS yang dinilai sebagai kejahatan. Sanksi tersebut dinilai mencegah impor obat-obatan, persediaan, dan makanan selama pandemi.
"Meskipun sanksi ekonomi AS adalah kejahatan terhadap bangsa Iran, itu menyebabkan Iran mengurangi ketergantungan pada negara lain. Sanksi menjadi pelajaran bagi kami karena mendorong kami untuk menemukan cara untuk menggagalkan dampak larangan ekonomi," kata Khamenei.
Pemimpin tertinggi itu juga mendorong pejabat lain untuk tidak mengaitkan upaya untuk menangani masalah ekonomi Teheran dengan pencabutan pembatasan. Pola pikir itu dinilai akan membuat Iran bergantung menunggu keputusan yang akan dibuat oleh orang lain.
"Iran harus menganggap bahwa sanksi akan tetap diberlakukan, dan merencanakan ekonomi negara atas dasar bahwa sanksi akan tetap berlaku," ujar Khamenei.