Beberapa negara dan entitas asing menawarkan bantuan kepada Mesir untuk menyelesaikan masalah tersebut, termasuk Rusia, Amerika Serikat, China, Yunani, dan Uni Emirat Arab. Laksamana Mohab Mamish, asisten presiden Mesir untuk pengembangan pelabuhan dan Terusan Suez, juga mengatakan kepada Sputnik bahwa penyumbatan saluran tersebut disebabkan oleh kondisi cuaca buruk dan bukan sabotase.
Otoritas Terusan Suez mengatakan tidak memiliki rencana untuk melarang kapal kontainer seukuran Ever Given, dan tidak ada kesalahan saluran yang terjadi. Ironisnya, sebuah kapal yang jauh lebih besar dari Ever Given melewati kanal sesaat sebelum kecelakaan tanpa menimbulkan masalah.
Dalam kecelakaan yang tidak terduga, kapal kontainer Ever Given telah memblokade jalur air utama yang menghubungkan Asia dan Eropa selama hampir sepekan. Akibatnya, kerugian hingga 15 juta dolar AS setiap hari terjadi dan memaksa lebih dari seratus kapal untuk menunggu sampai mereka dapat melintasi saluran tersebut.