Rabu 07 Apr 2021 12:58 WIB

Komedian Terkenal Myanmar Ditahan Junta Militer

Komedian dituduh membantu menghasut protes nasional terhadap kudeta militer

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nur Aini
Demonstran muda menunjukkan simbol perlawanan tiga jari selama serangan topeng anti-kudeta di Yangon, Myanmar, Minggu, 4 April 2021. Ancaman kekerasan mematikan dan penangkapan pengunjuk rasa gagal menekan demonstrasi harian di seluruh Myanmar yang menuntut militer mundur. dan memulihkan pemerintahan yang dipilih secara demokratis.
Foto:

Banyak pengunjuk rasa dan aktivis biasa juga ditangkap, bahkan meninggal setiap hari. Menurut Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik, setidaknya 570 pengunjuk rasa dan pengamat, termasuk 47 anak-anak, telah meninggal dalam tindakan keras sejak pengambilalihan kekuasan. Sedangkan sebanyak 2.728 orang, termasuk pemimpin sipil Myanmar Aung San Suu Kyi berada dalam tahanan.

Melawan tindakan keras dan penentangan terhadap kudeta, unjuk rasa pun terus dilakukan. Langkah terbaru yang dilakukan aktivis dengan mulai mengorganisir boikot perayaan resmi Thingyan atau Tahun Baru Myanmar pekan depan. Momen ini biasanya waktu untuk reuni keluarga dan pesta pora.

Dalam selebaran dan postingan media sosial, aktivis mengimbau orang-orang untuk tidak mengadakan perayaan Thingyan. Mereka mengatakan akan tidak sopan bagi para martir yang gugur untuk menikmati festival tersebut.

Para pemimpin Brunei dan Malaysia hari Senin mengumumkan bahwa para pemimpin Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara akan bertemu untuk membahas situasi di Myanmar. 

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement