Ryabkov mengecam AS dan NATO karena "mengubah Ukraina menjadi tong mesiu," dan mengatakan AS dan negara-negara NATO lainnya telah melakukan kegiatan militer di wilayah Ukraina selama bertahun-tahun, yang menimbulkan ancaman serius bagi keamanan Rusia.

Menanggapi peringatan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bahwa jika Rusia bertindak "agresif atau sembrono" terhadap Ukraina, itu akan ada konsekuensi dan konsekuensi, tekan dia.

Ryabkov mengatakan Rusia akan terus melindungi penduduk berbahasa Rusia di Donbas, timur Ukraina.

"Pertama, kami telah bekerja dengan baik pada apa yang telah mereka lakukan sejauh ini. Kedua, kami beradaptasi dengan sangat baik. Ketiga, kami tidak berpikir bahwa terminologi seperti 'harga', 'pembayaran' dapat diterapkan. Kami hanya membela kepentingan kami, kami sedang memikirkan kepentingan populasi berbahasa Rusia," ucap dia.

Ryabkov menambahkan bahwa ancaman apa pun hanya memperkuat keyakinan Rusia bahwa dia berada di jalur yang benar dan sebagai musuh Rusia, AS melakukan segalanya untuk merusak posisi Rusia di arena internasional.

"Kami tidak melihat ada elemen lain dalam pendekatan kepada kami," kata dia.

Konflik di tenggara Ukraina telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir. Otoritas Kyiv dan kelompok separatis saling menuduh melanggar gencatan senjata. Ukraina juga menuduh Rusia membawa pasukan ke perbatasannya. Moskow mengatakan itu adalah tanggapan atas "tindakan provokatif Kyiv".

Ikuti Whatsapp Channel Republika