Sabtu 01 May 2021 00:25 WIB

Kabar Indah Umat Islam: Perdamaian Arab Saudi dengan Iran

Rencana perdamaian Arab Saudi dan Iran ini cukup mengejutkan dunia

Rep: Anadolu/ Red: Elba Damhuri
Rencana perdamaian Arab Saudi dengan Iran
Foto:

Perubahan kebijakan kedua negara ini akan mempengaruhi tidak saja kawasan Timur Tengah, tetapi juga antar negara-negara berpenduduk muslim di dunia, seperti Indonesia dan Pakistan yang berpenduduk muslim terbanyak di dunia.

Perdana Menteri Pakistan Imran Khan menyambut baik inisiatif perdamaian kedua negara muslim itu. 

Inisiatif perdamaian antara kedua negara akan memperkuat komunitas Muslim global, kata Imran Khan lewat Twitter.

“Kami menyambut baik inisiatif KSA [Kerajaan Arab Saudi] untuk perdamaian dengan Iran. Iran adalah negara tetangga kita dan KSA adalah teman terdekat kita. Inisiatif perdamaian ini akan memperkuat umat Muslim," cuit Imran pada Rabu malam.

Bagi kawasan Timur Tengah, konflik yang selama ini marak terjadi, diperkirakan akan mereda, kata Yon.

Selama ini Iran dan Saudi saling berebut pengaruh di kawasan Timur Tengah. Bahkan keduanya juga saling melempar tuduhan.

Iran dipandang banyak terlibat di dalam berbagai konflik di kawasan, seperti di Irak, Lebanon, dan Suriah.

Sementara dalam persepsi Iran, Saudi dilihat terlalu mencampuri urusan negara-negara di kawasan Timur Tengah, jelas Yon.

"Kerja sama kedua negara Ini akan mengurangi potensi konflik, ini juga berdampak ke negara-negara lain, termasuk bagi Indonesia," kata Yon.

Jika secara politik kedua negara itu berdamai, negara-negara muslim tidak lagi terlibat dalam perang proksi (proxy war) antara kedua negara itu.

"Potensi ekonomi Arab Saudi dan Iran bisa dimanfaatkan oleh negara-negara muslim termasuk Indonesia untuk bekerja sama dengan lebih leluasa untuk meningkatkan hubungan ekonomi," kata Yon.

Selama ini, kata Yon, kerja sama dengan Iran maupun Arab Saudi sering dibayang-bayangi tuduhan pro terhadap Saudi atau pro terhadap Iran.

Nantinya tidak ada lagi hambatan proksi bagi negara yang ingin bekerja sama dengan Saudi atau Iran, tambah Yon.

Meskipun begitu, rencana kerja sama dengan Arab Saudi masih tergantung pada internal Iran.

Apakah Iran benar-benar akan bekerja sama dengan solid dengan Arab Saudi, masih belum dapat dijawab saat ini, kata Bastian.

Berbeda halnya dengan Arab Saudi yang kebijakan banyak bergantung pada putra mahkota bin Salman.

"Di dalam Iran itu kompleks, dengan sistemnya yang unik," tutur Bastian.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement