Senin 10 May 2021 14:24 WIB

Darah Tumpah di Al-Aqsha Saat Israel Usir Rakyat Palestina

Israel mengusir paksa rakyat Palestina di wilayah Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur.

Israel mengusir paksa enam warga Palestina dari wilayah Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur.
Foto:

Pada Sabtu (8/5) malam, sekitar 90 ribu jamaah kembali hendak memenuhi Masjid Al-Aqsha sehubungan masuknya waktu-waktu Lailatul Qadar. Wafa News mengabarkan, pasukan Israel lagi-lagi melakukan serangan dengan peluru tajam dan granat kejut serta tembakan gas air mata terhadap para jamaah di jalan-jalan Kota Tua Yerusalem di sekitar Masjid al-Aqsha.

Bulan Sabit Merah Palestina mencatat, sedikitnya 90 orang terluka serta 30 orang harus dirawat di rumah sakit. Seorang bayi berusia 12 bulan menjadi salah satu korban. Haaretz melaporkan, bentrok antara warga Palestina dan polisi Israel terjadi di berbagai lokasi di Kota Tua Yerusalem hingga Ahad (9/5) pagi.

Selain Indonesia, negara-negara Uni Eropa juga melayangkan kecaman atas aksi kekerasan di Yerusalem. Uni Eropa meminta semua pihak menahan diri sembari menyiratkan persoalan perluasan permukiman Israel menjadi sumber konflik belakangan. Negara-negara mayoritas Muslim yaitu, Iran, Arab Saudi, Pakistan, Turki, Mesir, juga melayangkan kecaman.

Amerika Serikat menyatakan khawatir dengan meningkatnya kekerasan di Yerusalem dan meminta semua pihak menahan diri. "Termasuk dari melakukan pengusiran di Yerusalem Timur, aktivitas permukiman, dan aksi terorisme," tulis pernyataan Kementerian Luar Negeri AS.

PBB mendesak Israel membatalkan penggusuran paksa di Yerusalem Timur. Juru bicara kantor hak asasi manusia PBB Rupert Colville menekankan Yerusalem Timur tetap menjadi bagian dari wilayah Palestina yang diduduki.

"Memindahkan penduduk sipil ke wilayah pendudukan adalah ilegal di bawah hukum internasional dan mungkin merupakan kejahatan perang," ujarnya menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement