Varian di India itu pertama kali terdeteksi di pesisir negara bagian Maharashtra tahun lalu dan varian baru kini telah ditemukan dalam sampel di 19 dari 27 negara bagian yang disurvei. Sementara varian yang pertama kali terdeteksi di Inggris telah menurun di India dalam 45 hari terakhir.
Upaya pengurutan di India serampangan. Negara itu mengunggah 0,49 urutan per 1.000 kasus ke GISAID atau upaya berbagi data global. Bandingkan dengan Amerika Serikat yang memiliki masalah sendiri dengan pemantauan genetik telah mengunggah sekitar 10 dari 1.000, sementara Inggris melakukannya untuk sekitar 82 per 1.000 kasus.
Ahli virologi yang memimpin kelompok penasehat ilmiah yang menasihati konsorsium, Dr. Shahid Jameel, menyatakan India telah mengurutkan sekitar 20.000 sampel. Namun, hanya 15.000 yang dilaporkan secara publik karena beberapa data penting hilang. Hingga akhir bulan lalu, sepertiga dari sampel yang dikirim oleh negara bagian tidak dapat digunakan.
Sekarang virus yang mengamuk telah menginfeksi banyak staf di lab yang melakukan pekerjaan itu. “Banyak laboratorium kami menghadapi masalah ini,” kata Jameela.